TEMPO.CO, Jakarta -Paris Fashion Week adalah rangkaian peragaan busana yang diadakan dua kali setahun di Paris, Prancis. Tema peragaan adalah Musim Semi/Musim Panas dan Musim Gugur/Musim Dingin, yang diadakan setiap tahun.
Ajang ini merupakan bagian dari minggu mode "Big 4" global. Yang lainnya adalah London Fashion Week, Milan Fashion Week, dan New York Fashion Week. Jadwal dimulai di New York, Amerika Serikat, diikuti oleh London, Inggris, dan kemudian di Milan, Italia. Baca juga: Cinta Laura Kembali Pamer Foto dari Fashion Week Dunia
Paris Fashion Week (PFW) pertama kali diadakan 1973 dan menampilkan busana Haute Couture, Ready-to-Wear, dan Men's Fashion menjadi satu pertunjukan yang dikelompokkan oleh Fédération Française de la Couture. Acara tersebut merupakan penggalangan dana yang digelar di Istana Versailles untuk mengembalikan fungsi istana. Artikel terkait: Masih Trauma Dirampok, Kim Kardashian Ogah ke Paris Fashion Week
Beberapa model top yang tampil di ajang PFW kali ini adalah Laras Sekar. Laras Sekar adalah salah generasi muda yang mampu mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Wanita kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur, ini berhasil melenggak-lenggok di Paris Fashion Week 2017 dengan menggunakan busana desainer kenamaan Yves Saint Laurent.
Laras Sekar bisa menjadi model interasional setelah agensi modelnya nativemodels.id memposting foto Laras Sekar di Instagram. Fotonya yang anggun itu telah memikat salah satu agen model di Prancis. Tak butuh waktu lama, agen model pun akhirnya segera menghubungi Laras Sekar untuk melakukan kerja sama. Artikel lain: Model Asli Catalonia Ini Bicara soal Referendum Kemerdekaan
Tidak hanya modal cantik saja untuk menjadi seorang model busana di Prancis, panitia juga membutuhkan catatan dokter sebelum model tampil. Model busana di Prancis perlu memberikan sertifikat medis yang membuktikan bahwa mereka sehat agar bisa bekerja, setelah undang-undang baru melarang mereka yang dianggap terlalu kurus.
Dokter didesak untuk memberi perhatian khusus pada indeks massa tubuh model, sebuah perhitungan dengan mempertimbangkan usia, tinggi, dan berat badan. Namun, tidak seperti undang-undang serupa yang disahkan di Italia dan Spanyol, model tidak harus mencapai BMI minimum.
Di bawah pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dewasa dengan BMI di bawah 18,5 dianggap berat badan kurang, 18 kurang gizi, dan 17 orang dengan gizi buruk. Model rata-rata berukuran 175 centimeter dan berat 50 kilogram memiliki BMI 16.
Menurut menteri kesehatan Prancis, peraturan baru ini bertujuan untuk mencegah anoreksia dengan menghentikan promosi cita-cita kecantikan yang tidak sehat. "Mengekspos orang muda terhadap citra tubuh yang normatif dan tidak realistis, mengarah pada perasaan depresiasi diri dan harga diri yang rendah serta mempengaruhi perilaku terkait kesehatan," kata menteri kesehatan dan urusan sosial, Marisol Touraine.
Mengingat peran utama Paris dalam industri fashion, langkah-langkah itu disahkan pada 2015 namun baru mulai berlaku belakangan ini. Usulan tersebut awalnya menyarankan BMI minimum untuk model namun setelah teriakan dari para eksekutif mode dan agen pemodelan, proposal ini menolak pengantar dokter yang menentukan apakah modelnya terlalu kurus.
Agen yang menggunakan model tanpa sertifikat medis yang valid akan menghadapi denda Rp 1 miliar dan staf menghadapi hukuman enam bulan penjara. Gagal untuk membuktikan tak ada editan pada foto akan didenda sebesar Rp 500 juta atau mencapai 30 persen dari jumlah yang dikeluarkan untuk iklan tersebut.
DEVI ERIYANTI