TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DKI Jakarta, Happy Djarot meluncurkan buku berjudul Lenggang Batik Jakarta. Buku ini memperlihatkan Batik khas Betawi yang sudah ada dengan motif-motif yang baru. "Saya berharap buku ini dapat memperlihatkan perkembangan budaya Batik Jakarta," ujar Happy Djarot.
Baca juga:
Hari Batik Nasional, Motif Batik Jadi Sandi Perang Diponegoro
Karena Belanda, Batik juga Jadi Karya Seni Kesukaan di Afrika
Hari Batik Nasional, Ada Motif Batik Happy Djarot dan Veronica Tan
Baca juga:
Menurut istri Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, ini buku tersebut dibuat dalam waktu satu bulan. "Sebagai penerbit buku, biasanya minimum tiga bulan untuk menerbitkan buku. Namun, karena pesan yang ingin disampaikan oleh Ibu Happy ini penting untuk pemberdayaan perempuan, kami semangat mengerjakannya," ujar Nana Lystiani, Senior Editor Fashion & Beauty Gramedia.
Happy Djarot (Ketua Dekranasda DKI Jakarta), Mufidah Kalla (Ketua Dekranas), Djarot Saiful Hidayat (Gubenur DKI Jakarta) menggunakan batik Semanggi di Peluncuran Buku Lenggang Batik Jakarta, Kamis, 28 September 2017 (Tempo/Astari Pinasthika Sarosa)
Pada saat dilantik sebagai Ketua Dekranasda DKI oleh Ketua Dekranas, Mufidah Kalla, pada 14 Agustus 2017, Happy Djarot ingin menggiatkan budaya Betawi. "Buku tidak terlalu formal dan eksklusif. Yang penting makna dan menambah pengetahuan budaya Betawi di bidang mode," ujar Happy Djarot.
Buku ini berisi berbagai macam motif Betawi, mulai dari motif flora dan fauna sebagai motif klasik batik Betawi, dan motif Semanggi yang sedang dipromosikan oleh Happy Djarot. Batik yang bergaya kasual juga ditunjukkan untuk menarik perhatian generasi muda dengan corak berani dan ceria. "Setelah Batik Semanggi, saya ingin setiap wilayah Jakarta memiliki ikon batik masing-masing," kata Happy Djarot yang akan meninggalkan posisinya sebagai Ketua Dekranasda Jakarta pada 15 Oktober 2017.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA