TEMPO.CO, Jakarta - Kita berada pada masa di mana perangkat hiburan elektronik seperti ponsel pintar dan tablet telah menjadi hal yang sangat murah dan mudah untuk dimiliki. Banyak di antara para orang tua yang memberikan perangkat elektronik tersebut kepada anak sebagai alat permainan, hiburan, dan pendidikan.
Akan tetapi, sebagai orang tua, alangkah baiknya apabila bapak ibu bisa mengendalikan dan membatasi konten yang dikonsumsi oleh putra-putri agar sesuai dengan usia mereka. Pemerhati teknologi informasi dan pendidikan Ahmad Fahrizal Rahman ST. M.Pd. membagikan beberapa tip dan trik untuk membatasi konten aplikasi yang terdapat pada perangkat elektronik agar aman dikonsumsi oleh anak-anak.
Menurut Ahmad, ponsel atau tablet pada dasarnya terbagi menjadi dua basis, yaitu Google Android dan Apple iOS. Masing masing memiliki layanan untuk mengunduh aplikas, Google dengan Google Playstore-nya dan Apple iOS memiliki Apple Appstore.
Masing-masing layanan sebenarnya telah memiliki panduan rating atau batas usia yang diperbolehkan untuk sebuah aplikasi. Biasanya tanda tersebut berupa angka di sebelah nama aplikasi, di halaman penjelasan aplikasi seperti contoh di bawah ini.
Masing-masing layanan aplikasi memiliki standar rating-nya, yaitu:
a. Google Playstore
3+ Untuk segala umur
7+ Menandakan aplikasi tersebut sebaiknya untuk anak usia 7 tahun ke atas (Usia SD)
12+ Menandakan aplikasi tersebut sebaiknya untuk anak usia 12 tahun ke atas (usia SMP)
16+ Menandakan aplikasi tersebut sebaiknya untuk anak remaja usia 16 tahun ke atas (Usia SMA)
18+ Menandakan aplikasi tersebut khusus dewasa dengan usia minimal 18 tahun ke atas
b. Apple Appstore
4+ Untuk segala umur
9+ Menandakan aplikasi tersebut sebaiknya untuk anak usia 9 tahun ke atas (usia SD)
12+ Menandakan aplikasi tersebut sebaiknya untuk anak usia 12 tahun keatas (usia SMP)
17+ Menandakan aplikasi tersebut khusus dewasa dengan usia minimal 17 tahun ke atas.
Rating untuk usia itulah yang harus selalu diperhatikan oleh orang tua dan disesuaikan dengan umur anak.
c. Youtube
Satu lagi aplikasi yang populer digunakan oleh anak-anak adalah video daring Youtube. Mungkin terkadang kita kurang jeli, banyak video yang tidak sesuai untuk dilihat oleh putra-putri. Aplikasi Youtube memiliki fasilitas pemblokiran video-video yang dianggap tidak sesuai untuk anak-anak. Meskipun tidak 100 persen akurat, paling tidak fasilitas ini membantu para orang tua untuk membatasi konten video agar lebih aman ditonton oleh putra-putri.
Penjelasan di atas hanyalah alat pengingat bagi orang tua untuk membatasi konten media yang dikonsumsi oleh putra-putri. Peran pendampingan dan pengawasan oleh orang tua tetap sangat diperlukan untuk menjaga putra-putri agar tidak mengkonsumsi konten media yang tidak sesuai untuk mereka.
Sebaiknya, tetapkan waktu-waktu khusus yang diperbolehkan bagi putra-putri untuk menggunakan perangkat hiburan elektronik. Jangan beri mereka kebebasan penuh. Misalnya, mereka boleh menggunakan perangkat hiburan elektronik pada waktu libur sekolah atau ketika telah selesai mengerjakan tugas-tugas.
Selain itu, tetapkan batasan waktu maksimal yang diperbolehkan bagi mereka untuk menggunakan perangkat hiburan elektronik tersebut. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak terlalu tenggelam dalam dunia permainan elektronik yang dapat menyebabkan mereka berperilaku antisosial, acuh terhadap lingkungan sekitar, dan tidak menghiraukan panggilan orang tua.
Artikel anak lain:
Tanamkan Kecerdasan Naturalis, Ajak Anak Lakukan Permainan Ini
Cynthia Lamusu Dikaruniai Anak Kembar, Begini Tip Merawatnya
Cara Andien Kenalkan Anaknya ke Alam