TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi dan globalisasi telah mengubah secara signifikan cara hidup dan bekerja saat ini, termasuk penggunaan gadget atau gawai. Namun, teknologi bagai pisau bermata dua, dalam arti memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari teknologi yaitu dapat menjalani kehidupan sehari-hari menjadi lebih cepat, praktis, dan mudah. Adapun salah satu dampak negatif teknologi adalah berkurangnya interaksi sosial, khususnya pada anak. Baca: Survei: 99 Persen Anak Bermain Gawai di Rumah
Belakangan ini sering dijumpai sekelompok anak muda berkumpul namun tidak berinteraksi satu sama lain. Mereka sibuk dengan ponsel masing-masing. Seperti kata psikologaAnak, Vera Itabiliana, dalam acara Grounbreaking Sampoerna Academy di Sentul, Jawa Barat, Jumat, 29 September 2017, “Teknologi merupakan hasil pikiran dari manusia. Jangan sampai teknologi yang memperbudak kita, tapi gunakan teknologi untuk menunjang hidup kita.”
Pada masalah ini, peran orang tua sangatlah penting. Jangan sampai orang tua abai akan hal ini karena jika orangtua lengah interaksi sosial anak tidak akan berkembang. Anak hanya terpaku pada gawainya, yang menyebabkan ia menjadi malas. Selain itu, banyak orang tua yang justru merasa bangga sudah membelikan anaknya sebuah ponsel canggih. Baca juga: Tanamkan Kecerdasan Naturalis, Ajak Anak Lakukan Permainan Ini
Menurut Vera, ada beberapa kiat orangtua dalam menjaga anaknya dari ketergantungan gawai.
#Membatasi penggunaan gawai
Batasi penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari. Buatlah peraturan dalam penggunaan gawai. Contoh, jangan bermain gawai saat sedang makan bersama atau saat sedang berkumpul dengan keluarga.
#Berikan contoh pada anak
Keluarga sekarang, khususnya keluarga muda, memang tidak bisa lepas dari yang namanya gawai. Karena itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik, seperti tidak sering memainkan gawai di depan anak.
#Stimulasi yang variatif
Berikan stimulasi yang variatif dalam mengajarkan anak karena hal ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anak. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk hal ini. Contoh, dengan memanfaatkan gawai untuk melihat video membuat sebuah lukisan. Setelah itu, coba ajak anak untuk mempraktekan hal yang telah ia tonton di video.
NAWIR ARSYAD AKBAR