TEMPO.CO, Jakarta - September diperingati sebagai Bulan Pertolongan Pertama Sedunia dan momentum puncaknya jatuh setiap tanggal 10 September. Peringatan ini diharapkan membuat masyarakat menyadari bahwa menolong orang lain dapat menajamkan rasa kemanusiaan. Sebelum memberikan pertolongan, Anda mesti memahami pedoman penggunaan alat-alat pertolongan pertama pada kecelakaan atau P3K.
Dalam perayaan Hari Pertolongan Pertama Sedunia di Jakarta, Kepala Biro Humas Markas Pusat PMI Aulia Arriani menjelaskan, memberi pertolongan bisa dimulai di rumah. Jika si kecil atau anggota keluarga lain mengalami kecelakaan yang menyebabkan luka, Anda patut memperhatikan beberapa langkah sederhana berikut ini.
1. Pakai alat pelindung Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan lateks dan masker jika perlu, untuk menghindari kontaminasi.
2. Cek respons Ketahui apakah korban bisa bereaksi atau memberikan respons terhadap apa yang Anda lakukan. Tanyakan kepada korban bagian tubuh mana yang sakit atau periksa bagian tubuh mana yang terkilir.
3. Bahan pembersih luka Jangan menggunakan alkohol untuk membersihkan luka karena bisa memicu nyeri yang lebih dalam dan hebat. Bersihkan luka dengan air mengalir untuk mendorong keluar kotoran di sekitar area luka.
4. Pakai kasa steril, bukan kapas Salah kaprah yang juga sering terjadi adalah menggunakan kapas untuk membersihkan luka. Menurut Aulia, lebih baik membersihkan luka dengan kasa steril yang sudah diberikan cairan antiseptik. Setelah luka bersih, tutup dengan plester yang sesuai dengan ukuran luka.
5. Pertolongan lanjutan Langkah-langkah penanganan luka perlu diperhatikan mengingat pertolongan pertama yang tepat menghindarkan korban dari infeksi. Setelah ditolong secara benar, bila perlu, antar korban ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lanjutan.
Marketing Manager Hansaplast PT Beiersdorf Indonesia Setiawan Saputra mengatakan kecelakaan bisa terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan terdekat, seperti rumah, sekolah, tempat kerja, dan jalan raya. "Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satunya dengan membagikan 10 ribu dompet pertolongan pertama di Jakarta, Malang, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang," ujarnya.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
5 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.