Hati-hati, Pelampung Leher Bayi Bisa Jadi Penyebab Kematian  

Reporter

Selasa, 5 September 2017 13:38 WIB

Ilustrasi bayi berenang. Shutterstock
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tidak gemas melihat tingkah lucu bayi yang belajar berenang menggunakan neck ring atu pelampung yang dipakai untuk menahan leher bayi. Namun menurut para ahli alat bantu berenang ini berpontensi mengempis sehingga membuat bayi berisiko tenggelam.

“Pelampung leher untuk bayi membuat saya khawatir dan saya harap juga menakutkan bagi orang tua,” kata Kyran Quinlan, dari Rush University Medical Center dan mantan ketua American Academy of Pediatrics (AAP) Council on Injury, Violence and Position Prevention.

Menurut Quinlan, neck ring seperti perangkap kematian. Jika ada satu jahitan yang tidak rapi dapat membuat bayi tenggelam di kolam renang.

Pelampung leher untuk bayi mulai populer digunakan beberapa tahun lalu. Kini semakin banyak orang tua yang menggunakannya di bak mandi, kolam renang, bahkan spa bayi. Produsen pembuat pelampung leher bayi tersebut mengklaim bahwa mengenalkan anak dengan aktivitas di air pada usia muda, memungkinkan mereka bergerak bebas dan mengeksplorasi. Sementara yang lain setuju, agar bayi dapat menikmati aktivitas air, mereka tidak yakin bahwa pelampung leher adalah cara untuk melakukannya.

“Mengambang di kolam renang bisa menenangkan orang dewasa, tapi ini bukan yang diinginkan atau dibutuhkan bayi,” ujar Kayle Burgham dari Asosiasi Guru Renang, seperti dikutip goodhousekeeping.com.

Aktivitas terisolasi ini benar-benar bertentangan dengan esensi berenang bayi, yaitu membuat anak menjelajahi air di lingkungan yang aman, santai, dan menyenangkan. Bahkan jika menggunakan pelampung leher tak berarti membuat bayi nyaman ketika berada di dalam air.

AAP mengingatkan bahwa alat bantu renang yang berisi udara apa pun, karena adanya deflasi, dapat menghilangkan daya apungnya. Dua versi pelampung leher bayi yang terjual di eBay baru saja ditarik kembali oleh produsen asal Australia karena gagal memenuhi standar keselamatan. Bahkan di 2015 merk tersebut menarik 3.000 produknya, setelah adanya 54 laporan karena jahitan yang rusak.

Anda tidak harus menghindari kolam sama sekali, sementara AAP tidak merekomendasikan program berenang bayi secara formal. Anda dapat dengan aman menikmati aktivitas air bersama si bayi, dengan tetap memperhatikan mereka dan menghindari gangguan yang dapat mengalihkan perhatian Anda ketika berenang.

NIA PRATIWI

Artikel lain:
Prediksi Tren Makeup 2018, Warna Alami Masih Digemari

Galau karena Mantan Nikah? Tetaplah Ceria dengan Tip Berikut
9 Jalan Menuju Kebahagiaan Versi Peneliti, Uang Bukan yang Utama

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya