Simak Bagaimana Asal Mula BLW yang Diterapkan Andien
Editor
Rini Kustiani
Jumat, 1 September 2017 19:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Andien menerapkan metode Baby Led Weaning atau mengenalkan putranya, Anaku Askara Biru dengan makanan padat dengan cara meraih dan menyuapnya sendiri. Metode ini menjadi perbincangan karena Kawa -sapaan Askara Biru, berusia 7 bulan. “Aku pakai metode baby-led weaning, jadi enggak disuapin,” kata Andien. Baca: Andien Terapkan BLW untuk Putranya, Ada yang Pro dan Kontra
Andien menyatakan metode baby led weaning atau BLW memberikan kepercayaan pada bayi menggunakan instingnya untuk memimpin dan memegang kendali terhadap proses penyapihan. Bayi menentukan sendiri kapan mereka siap makan, apa yang ingin mereka makan, seberapa banyak jumlahnya, bagaimana cara memakan, atau kapan mereka mau berhenti makan. Tidak ada proses menyuapi. “Bayi dibebaskan mengenal dan mengeksplorasi tekstur padat, warna, dan rasa,” ujarnya.
Sekarang, mari kita runut dari mana gagasan BLW ini bermula. Istilah baby-led weaning diperkenalkan oleh Gill dan rekannya, Tracey Murkett, pada 2008 lewat buku mereka, Baby-led Weaning: Helping Your Baby to Love Good Food.
Metode alternatif pemberian makanan pendamping ASI ini dibuat setelah Gill, yang pernah menjadi Wakil Direktur UNICEF Kerajaan Inggris bagian Inisiatif Ramah Bayi, melihat banyak bayi berusaha meraih makanan yang disuapkan kepada mereka dan memasukkannya sendiri ke dalam mulut. Baca juga: Pilihan Andien untuk Kawa, dari Gentle Birth Sampai BLW
Agar bayi bisa makan sendiri, Gill lalu memotong-motong makanan sesuai dengan kemampuan motorik bayi. Di usia enam bulan, saat makanan pendamping ASI pertama diberikan, tangan mereka umumnya baru bisa menggenggam sehingga dibuatlah potongan memanjang agar bayi bisa memegang. Seiring berjalannya usia dan peningkatan kemampuan motorik halus, irisan makanannya disesuaikan. Potongannya akan mengecil karena pelan-pelan anak bisa memegang dengan kedua tangan.
Tak semua anak bisa menggunakan cara makan ini. Gill memberikan syarat, bayi yang bisa diberi makanan pendamping ASI dengan BLW adalah bayi yang menetek langsung dari payudara. Sebab, mereka dianggap sudah terbiasa menentukan sendiri kapan mau minum susu dan kapan melepaskan payudara ibu setelah merasa kenyang.
Sedangkan bayi yang terbiasa menyusu lewat botol cenderung lebih banyak diatur oleh pemberi susu. Biasanya mereka punya jadwal waktu beserta takaran pemberian susu sehingga belum terbiasa mengatur perasaan lapar dan kenyang. Artikel terkait: Andien Terapkan Metode BLW dengan Sendok
Syarat lain adalah bayi mesti sehat. Kebutuhan kalorinya selama enam bulan pertama sudah cukup terpenuhi dengan ASI. Lalu bayi juga tak punya kelainan di dalam mulut, misalnya mengalami tali lidah pendek (tongue-tie) yang membuatnya sulit menelan makanan.
Kemampuan motoriknya juga mesti baik. Bayi bisa mengambil dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya meski waktu awal diberikan mereka tak langsung melakukannya dengan sempurna. Bayi bisa jadi menggunakan makanan itu sebagai mainan, hanya meremas, melempar, atau tak mengambilnya sama sekali. Ibu mesti sabar dan mencobanya berulang kali. Tapi, kalau itu terjadi terus-menerus, kemungkinan besar bayi memang tak bisa atau tak mau makan sendiri.
Dalam buku keduanya, Baby-Led Weaning Cookbook, Gill memberikan panduan lengkap menu apa saja yang bisa memenuhi kebutuhan ini. Misalnya, pasta asap, steak, ayam, dan ikan goreng. Ibu bisa mengganti menu tersebut dengan bahan yang mudah didapat di sini, semisal sate lilit atau tempe. Artikel lainnya: Andien Ajak Putranya BLW, Lucu dan Menggemaskan
NUR ALFIYAH