TEMPO.CO, Jakarta - Pemeriksaan kesehatan pranikah atau premarital check-up penting dilakukan sepasang calon suami istri sebelum pernikahan atau saat merencanakan pernikahan.
Menurut dr. Kristoforus Hendra Djaya SPpD, seorang Disease Prevention Expert yang juga CEO dari In Harmony Clinic mengatakan sebelum menikah jangan hanya mempersiapkan pestanya, namun sering kali calon pengantin tidak melakukan persiapan jangka panjang yaitu kesehatan dengan melakukan premarital check-up.
“Pemeriksaan kesehatan pranikah sangat penting untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang bisa ditransfer antar pasangan, atau bisa diturunkan kepada keturunan kita kelak. Untuk itu, penting untuk pencegahan dengan melakukan vaksin premarital," jelas dr. Kristoforus di temui di pameran pernikahan di JCC Senayan, belum lama ini.
Dia menambahkan, ada beberapa pemeriksaan dalam premarital check up yaitu TORCH atau Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simpleks serta jenis penyakit yakni Telesemia yang bukan merupakan infeksi tapi diturunkan.
“Namun, check-up tidaklah cukup, premarital check-up sendiri hanya sebatas mendeteksi. Untuk itu, penting melakukan imunisasi atau vaksin premarital sebagai langkah pencegahan atau preventif yang dapat dilakukan,” sarannya.
Lalu vaksin apa saja yang harus dilakukan calon pengantin? Ada 5 jenis vaksin yang harus dilakukan 7 bulan sebelum pernikahan, yaitu :
1. Vaksin HPV (Human Papilloma Virus) yang menjadi penyebab kanker serviks (wanita) dan kulit kelamin (pria).
2. Vaksin MMR (Mumps, Measles, Rubela) yang beresiko gondongan penyebab infertilitas/gangguan kesuburan, keguguran, serta cacat bawaan pada anak.
3. Vaksin Virus Varicela atau cacar air. Varicela pada ibu hamil trimester terakhir dapat membuat bayi yang dilahirkan juga menderita cacar air.
4. Vaksin Hepatitis B yang berguna mencegah penyakit yang ditularkan melalui darah dan hubungan sex. Penyakit ini menyebabkan sakit kuning, radang hati bahkan sirosis dan kanker hati.
5. Vaksin DPT (Diphtteria Tetanus Pertussis) mencegah infeksi bakteri DPT yang banyak menyerang bayi baru lahir, kejang pada bayi yang berakibat fatal.
TABLOIDBINTANG
Berita terkait
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?
2 hari lalu
Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
2 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
2 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaVaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru
5 hari lalu
Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.
Baca SelengkapnyaJangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya
6 hari lalu
Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.
Baca SelengkapnyaAlasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup
7 hari lalu
Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.
Baca SelengkapnyaPosyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak
7 hari lalu
Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAsal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional
7 hari lalu
Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak
9 hari lalu
Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.
Baca SelengkapnyaCegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi
49 hari lalu
Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.
Baca Selengkapnya