TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan panjang menggunakan pesawat terkadang membuat seseorang mengalami jet lag atau penat dan sulit tidur terutama karena terganggunya ritme tubuh. Lantas apa yang bisa dilakukan kala jet lag menyerang?
1. Minum vitamin D dan B Vitamin B12 merupakan bahan alami untuk menjaga kewaspadaan tubuh sekaligus memberi tenaga. Sementara vitamin D dalam wujud alami atau suplemen berhubungan dengan kadar melatonin dalam tubuh--melatonin membantu tubuh agar siap untuk tidur. Jangan lupa paparkan diri di bawah sinar matahari (pagi).
2. Hindari kafein dan alkohol Saat lelah sebagian orang bergegas menuju kedai kopi terdekat, menyeruput kopi kesayangan mereka. Namun, kala jet leg melanda sementara waktu sebaiknya jangan lakukan hal ini.
Zat yang terkandung dalam kopi dan alkohol bisa membuat dehidrasi Anda dan berujung menyebabkan jet lag Anda lebih buruk.
3. Hidrasi tubuh Penerbangan panjang bisa membuat Anda kaku, lelah dan sangat dehidrasi. Minum banyak air sebelum, selama dan setelah perjalanan Anda untuk mengurangi gejala jet lag.
4. Batasi paparan cahaya Cara ini mungkin cara paling efektif mengatasi kelelahan Anda. Jet lag terjadi saat ritme sirkadian Anda keluar jalur sehingga, membuat Anda merasa lelah. Memanipulasi paparan cahaya dapat membantu mengatur ulang ritme ini. Batasi jumlah paparan cahaya buatan (lampu), misalnya dengan memakai kacamata hitam.
5. Lakukan gerakan ringan Bepergian dalam jangka waktu panjang bisa menimbulkan stres dan bisa membuat efek jet lag semakin parah. Mengikuti sesi yoga dapat membantu Anda rileks. Atau Anda dapat melakukan gerakan-gerakan ringan.
6. Minum jus Asupan nutrisi akan membantu menyegarkan dan melembabkan kembali tubuh saat jet lag, sekaligus memberi sistem kekebalan tubuh. Demikian seperti dilansir laman Health.com.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
8 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.