Aktris televisi dan seorang sosialita, Kourtney Kardashian berpose saat menghadiri gala Baby2Baby 2015 di Culver, California, 14 Septemebr 2015. (Charley Gallay/Getty Images for Baby2Baby)
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang punya cara masing-masing dalam menjaga kesehatan tubuhnya, termasuk Kourtney Kardashian. Dia memilih metode detoksifikasi air untuk tetap menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh. Baca: Cara Praktis Kourtney Kardashian Beberes Lemari
Detoksifikasi adalah proses mengeluarkan racun dalam tubuh melalui urine, pernapasan, tinja, dan keringat dengan menggunakan empat organ utama yaitu, hati, ginjal, saluran pencernaan, dan kulit. Penumpukan racun dalam tubuh bisa saja terjadi karena faktor makanan yang dikonsumsi.
Dilansir dari E! pada, Rabu 23 Agustus 2017, Kourtney Kardashian yang menjadi Bintang Keeping Up With The Kardashian ini memilih melakukan detoksifikasi dengan cara sederhana. Dia memilih mengkonsumsi air putih setelah bangun tidur.
"Minum cukup air setiap hari adalah bagian besar dari upaya menjaga kesehatan dan saya memiliki kendi besar di rumah yang dilengkapi dengan bahan-bahan sehat," jelas Kourtney. Tak hanya mengonsumsi air dalam jumlah cukup banyak sebagai bentuk detoksifikasi, Kourtney Kardashian juga kerap menaruh potongan lemon sebagai tambahan dalam mengoptimalkan detoksifikasi.
Menurut Kourtney Kardashian, dalam sebuah studi yang dia baca menyatakan minum 236,5 sampai 354,8 mililiter air yang disaring dengan lemon segar di pagi hari dapat membantu memulai metabolisme dan detoksifikasi tubuh. Sementara mint dan jahe efektif menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat. "Ketika saya membuat air, rasanya menjadi sangat segar dan nikmat sehingga saya akhirnya minum lebih banyak lagi sepanjang hari," tambah Kourtney. Baca juga: Kim Kardashian Mengaku Tak Lagi Materialistis
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
4 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.