Sepatu kulit dengan warna bold dan ujung runcing menjadi disain andalan Aschas. Tempo/Astari Pinasthika Sarosa
TEMPO.CO, Jakarta - Perancang sepatu Astrie Arichristyna dan seorang pengusaha, Adhitya Sudibyo berkolaborasi membuat sepatu yang mengusung tema kebhinekaan. Koleksi sepatu merek Aschas yang bertajuk Aesthetic Diversities ini menerapkan permainan warna yang menjadi representasi Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.
“Saya berharap produk ini bisa menjadi kebanggaan orang-orang Indonesia,” ujar Astrie saat peluncuran koleksi sepatu musim gugur Aschas di Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017. Aschas memiliki 25 jenis produk dengan produksi sekitar 200 sepatu per tahunnya.
Gaya khas sepatu produk Indonesia ini adalah bahan kulitnya dan ujung sepatu yang runcing. Walaupun itu menjadi ciri khasnya, Aschas juga memiliki beberapa model sepatu yang bold, seperti ujung sepatu berbentuk kotak dan sedang membuat produk sepatu jinjit atau heels.
Astrie menjelaskan meski Aschas berdiri pada 2015, dia sudah mulai memproduksi sepatu dari 2014 dengan menggandeng produsen sepatu lokal. "Material, sumber daya manusia, dan semua unsur di sepatu ini berasal dari Indonesia," kata Astrie. Selama setahun itu, dia melatih sejumlah pembuat sepatu agar menghasilkan produk yang sesuai standar dan bisa dijual ke luar negeri.
Brand Indonesia, Aschas, mengeluarkan koleksi Musim Gugur di Arasseo Senopati, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017. ASTARI PINASTHIKA SAROSA
Astrie melanjutkan alas kaki Aschas menjadi pelengkap penampilan model di sebagai fashion show di Tanah Air, seperti Ciputra World Fashion Week 2016 dan 2017, serta Jakarta Fashion Week. Aschas juga mulai tampil di dunia internasional dengan berpastisipasi di Singapore Trade Show di Suntec Convention Center pada April 2017.
Fashion blogger, Alya Dimitri mengatakan memilih memakai sepatu Aschas karena nyaman dipakai. "Di bagian dalam sepatu ada bantalannya sehingga empuk dipakai," ujar Ayla.
