Kiki Hasibuan Tampak Seperti Pria, Simak Penjelasan Psikolog

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 21 Agustus 2017 18:48 WIB

Anniesa Hasibuan. nyfw.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menetapkan Kiki Hasibuan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana calon jamaah umrah First Travel. Kiki Hasibuan atau Siti Nuraidah Hasibuan adalah adik dari bos First Travel, Anniesa Desvistasari Hasibuan. Baca: Kisah Ibu RT Dapat Bingkisan Mahal dari Istri Bos First Travel

Selain kasus penipuan yang mengundang perhatian banyak orang, publik juga dikejutkan dengan penampilan Kiki Hasibuan yang tampak seperti laki-laki. Dalam beberapa foto, Kiki Hasibuan terlihat bertubuh tegap dan berambut cepak. Para netizen membahas penampilan Kiki Hasibuan mulai berspekulasi perihal itu.

Psikolog dari Rumah Sakit Pondok Indah, Roslina Verauli, M.Psi., mengatakan setiap manusia memiliki karakteristik yang maskulin dan feminin. Namun, terkadang seseorang dengan jenis kelamin perempuan bisa menunjukkan sifat dan penampilan yang maskulin, begitu juga sebaliknya. “Dimulai dari masa kanak-kanak sampai remaja, proses pematangan pengkhayatan gender terus berlangsung,” kata Roslina kepada Tempo, Senin 21 Agustus 2017. Baca juga: Polri Sebut Total Hutang Pemilik First Travel Rp 104 M

Dari sekitar umur 2 tahun, bayi sudah dapat membedakan karakter fisik perempuan dengan laki-laki. Dengan jalannya pertumbuhan, penghayatan akan gender juga terus berkembang. Semua kejadian di tahap usia, termasuk unsur sosial dalam kehidupan seseorang, akan terus membentuk dan mengembangkan penghayatan gendernya. “Ada beberapa anak dengan penghayatan gender yang belum konsisten, mengembangkan karakteristik feminin dan maskulin secara seimbang. Itu yang kita kenal dengan androgyny,” ujar Roslina Verauli.

Androgyny adalah konsep yang dikembangkan pada 1974, oleh Sandra Bem, seorang psikolog di Universitas Stanford. Dia membuat sebuah pengukuran gender, The Bem Sex Role Inventory, yang mengklasifikasikan individu kepada orientasi peran gender: maskulin, feminine, androgyny, dan undifferentiated. Individu akan masuk dalam klasifikasi androgyny bila mereka memiliki hasil yang tinggi dalam sifat maskulin dan feminin. Baca: Mengintip Rumah Mewah Bos First Travel di Sentul City

Namun, ada beberapa individu yang merasa bahwa identitas biologisnya tidak tepat atau dikenal sebagai gender dysphoria. Sebelumnya, gender dysphoria dikenal sebagai gender identity disorder, yang berasal dari nama yang diberikan kepada seseorang yang merasa bahwa identitas gender dengan jenis kelaminnya tidak sesuai. Walaupun gender dysphoria adalah mula terpicu seseorang untuk menjadi transgender, tidak semua orang yang memiliki gender dysphoria memilih untuk menjadi transgender. Artikel lainnya: Aliran Dana First Travel, Tersangka: Waduh, Saya Lupa

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Berita terkait

Korban First Travel Pasrah Pengembalian Uang Ganti Rugi Tidak akan Penuh

9 Juni 2023

Korban First Travel Pasrah Pengembalian Uang Ganti Rugi Tidak akan Penuh

Korban penipuan biro umrah First Travel itu sudah mempersiapkan diri saat kemungkinan ganti rugi tidak sesuai dengan kerugiannya.

Baca Selengkapnya

Korban Penipuan First Travel Kembali Datangi Kejari Depok, Bahas Pengembalian Dana

7 Juni 2023

Korban Penipuan First Travel Kembali Datangi Kejari Depok, Bahas Pengembalian Dana

Pekan depan, para korban penipuan First Travel akan memberikan kuitansi sesuai dengan permintaan Kejari Depok

Baca Selengkapnya

Selain PT Naila Syafaah Wisata Mandiri, Ini Sederet Kasus Penipuan Berkedok Travel Umrah

1 April 2023

Selain PT Naila Syafaah Wisata Mandiri, Ini Sederet Kasus Penipuan Berkedok Travel Umrah

Penipuan berkedok agen travel PT Naila Syafaah Wisata Mandiri menambah deretan kasus serupa. Masih ingat Firts Travel dan Abu Tours?

Baca Selengkapnya

Alasan Kejari Depok Belum Bisa Ekseskusi Putusan First Travel

31 Januari 2023

Alasan Kejari Depok Belum Bisa Ekseskusi Putusan First Travel

Dalam putusannya, MA mengembalikan aset First Travel kepada para korban, yang sebelumnya dirampas negara.

Baca Selengkapnya

4.328 Data Korban First Travel Diserahkan ke Kejari Depok

20 Januari 2023

4.328 Data Korban First Travel Diserahkan ke Kejari Depok

Kejari Depok diharapkan dapat melakukan verifikasi korban First Travel untuk mengembalikan barang bukti kepada yang berhak.

Baca Selengkapnya

Korban First Travel Meminta Kejari Depok Mendata Penerima untuk Pengembalian Uang

10 Januari 2023

Korban First Travel Meminta Kejari Depok Mendata Penerima untuk Pengembalian Uang

Pengacara korban First Travel meminta Kejari Depok mendata nama-nama korban yang berhak menerima pengembalian uang.

Baca Selengkapnya

Kejari Depok akan Jalankan Putusan MA soal First Travel Secara Hati-hati

7 Januari 2023

Kejari Depok akan Jalankan Putusan MA soal First Travel Secara Hati-hati

Mahkamah Agung memutuskan untuk mengembalikan aset First Travel kepada para korban yang sebelumnya dirampas negara.

Baca Selengkapnya

Aset First Travel Dikembalikan ke Korban, Kejaksaan Depok: Belum Terima Putusan Lengkap

7 Januari 2023

Aset First Travel Dikembalikan ke Korban, Kejaksaan Depok: Belum Terima Putusan Lengkap

Kejari Kota Depok menyatakan belum menerima putusan lengkap MA yang mengabulkan peninjauan kembali soal perkara First Travel

Baca Selengkapnya

Kasus First Travel, LBH Street Lawyer Minta Kejaksaan Segera Kembalikan Aset Sitaan ke Korban

6 Januari 2023

Kasus First Travel, LBH Street Lawyer Minta Kejaksaan Segera Kembalikan Aset Sitaan ke Korban

Kejaksaan Agung belum juga mengembalikan aset kasus penipuan First Travel ke korban meskipun putusan PK oleh MA telah berumur delapan bulan.

Baca Selengkapnya

Anggota Polda Metro Jaya Raih Gelar Doktor dengan Studi First Travel dan Pandawa

7 Januari 2022

Anggota Polda Metro Jaya Raih Gelar Doktor dengan Studi First Travel dan Pandawa

Anggota Polda Metro Jaya Komisaris Supriyanto berhasil meraih gelar doktor kriminologi dengan predikat Cumlaude dari FISIP UI.

Baca Selengkapnya