Malala Yousafzal Diterima di Oxford University, Saingannya Ribuan

Reporter

Editor

Susandijani

Jumat, 18 Agustus 2017 08:30 WIB

Malala Yousafzai melambaikan tangannya usai berpidato di rapat pleno PBB Sustainable Development Summit 2015 di Markas PBB, Manhattan, New York, 25 September 2015. Lebih dari 150 pemimpin dunia diperkirakan akan menghadiri KTT Pembangunan Berkelanjutan PBB ini. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat pendidikan asal Pakistan, Malala Yousafzai, yang merupakan pemenang termuda Hadiah Nobel Perdamaian ketika ia berusia 17 tahun, mengatakan pada Kamis bahwa ia merasa "gembira" setelah ia diterima untuk berkuliah di Oxford University.

Malala mengatakan ia diterima di Oxford untuk mengambil bidang studi Politik, Filsafat dan Ekonomi.

Ia termasuk di antara ribuan siswa lainnya di Inggris yang menentukan di universitas mana mereka akan kuliah setelah hasil akhir ujian sekolah diumumkan.

Baca juga:
Fariza Putri Sukses Menghantarkan Sang Merah Putih, Apa Kiatnya?
Makwagi, Selama 35 Tahun Jadi Karier Seorang Perempuan di Mesir
Milenial, Gajinya Paling Rendah Dibanding Generasi Sebelumnya?

Sosok-sosok terkenal yang merupakan jebolan Oxford, yang menjadi salah satu universitas terbaik di dunia, itu antara lain mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron dan mendiang Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto.

Malala, yang saat ini berusia 20 tahun, muncul menjadi tokoh terkemuka ketika seorang anggota Taliban bersenjata menembak kepalanya pada 2012 setelah ia diincar karena berkampanye menentang usaha Taliban untuk membuat perempuan tidak mendapatkan pendidikan.

Malala memenangi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2014.

"Gembira sekali bisa kuliah di Oxford!! Selamat kepada semua siswa tingkat-A, tahun terberat. Semoga sukses untuk masa depan!" katanya di Twitter. Tingkat-A adalah ujian akhir bagi para siswa sekolah.

Setelah pulih dari serangan Taliban, Malala bersekolah di Inggris.

Menurut data-data sebelumnya, jumlah kursi yang disediakan oleh universitas-universitas mengalami penurunan kendati jumlah siswa yang meraih angka tinggi meningkat.

Layanan penerimaan universitas, UCAS, mengatakan di lamannya bahwa penurunan jumlah tempat di universitas disebabkan oleh penurunan jumlah siswa lebih tua yang diterima serta dan siswa yang berasal dari Uni Eropa.

UCAS mengatakan sebanyak 416.310 siswa telah diterima di berbagai perguruan tinggi pada hari pengumuman hasil ujian nasional.

Jumlah itu turun sebanyak dua persen dibandingkan tahun 2016, demikian Ruters,

ANTARA



Berita terkait

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

15 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

22 jam lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

5 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

10 hari lalu

Kembalikan Tas Berisi Rp 100 Juta kepada Pemudik, Aiptu Supriyanto Dapat Penghargaan Sekolah Perwira

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika memberikan penghargaan berupa kesempatan sekolah perwira kepada anggota Polres Lampung Tengah Aiptu Supriyanto.

Baca Selengkapnya

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

24 hari lalu

Penembakan Massal di Finlandia, Satu Tewas dan Dua Luka Serius

Kementerian Pendidikan Finlandia terkejut dengan peristiwa penembakan massal di sebuah sekolah di Vantaa, Finlandia

Baca Selengkapnya

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

32 hari lalu

Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024

Baca Selengkapnya

Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

37 hari lalu

Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

39 hari lalu

Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

46 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Menteri Airlangga Terus Lanjutkan Simulasi Makan Siang Gratis: Giliran di Merauke Gerakan Makan Ikan

50 hari lalu

Menteri Airlangga Terus Lanjutkan Simulasi Makan Siang Gratis: Giliran di Merauke Gerakan Makan Ikan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan simulasi program makan siang gratis akan terus dilakukan di sejumlah sekolah.

Baca Selengkapnya