Turunkan Berat Badan dengan Diet Bayi, Ketahui Risikonya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 16 Agustus 2017 08:02 WIB

Ilustrasi diet. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kini semakin banyak saja diet atau pola makan yang dijalankan orang demi memiliki tubuh yang menurut mereka ideal. Untuk mengejar ambisi tersebut, sampai-sampai makanan yang diberikan buat bayi pun menjadi pilihan. Baca: Diet Santai Ini Bikin Tubuh Langsing dan Fit

Mungkin kita ingin tahu lebih banyak, seperti apa diet bayi itu. Maksudnya, kita mengkonsumsi makanan bayi. Kita mengganti makanan dan camilan yang biasa kita santap dengan makanan bayi, seperti ubi rebus yang dihaluskan, bubur kacang, sampai daging ayam yang diblender.

Seperti dilansir askdrmanny.com, banyak orang yang menjalani diet ini menyantap 10-14 botol makanan bayi sehari dan diakhiri dengan makan malam dalam ukuran normal. Lalu, kenapa orang memilih diet ini?

Pola makan seperti ini dipercaya memberikan kita cara mudah untuk mengontrol porsi makan, selain mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Karena makanan bayi mudah dibuat, kita tak perlu banyak waktu untuk membuatnya di sela-sela kesibukan pekerjaan sehingga tidak perlu lagi mencari makan di luar. Saat di rumah, kita juga tak perlu membuang waktu sampai setengah jam untuk memasak. Baca juga: Tips Diet: 6 Cara Bakar Kalori Tanpa Olahraga

Hanya saja, ada beberapa masalah kesehatan yang harus diperhatikan dengan mengkonsumsi makanan bayi. Dari segi porsi saja sudah berbeda. Selain itu, sistem pencernaan bayi sedang berkembang, artinya mereka harus memakan dengan perlahan dan dengan cara yang mudah agar pencernaan bisa memprosesnya.

Sistem pencernaan orang dewasa sudah terbentuk sempurna. Orang dewasa juga sudah memiliki daya cecap dan mengunyah makanan yang besar, serta kemampuan menelan zat-zat berat yang akan mengisi perut mereka. Akibatnya bila hanya menyantap makanan bayi, mereka masih tetap lapar dan tidak puas sehari penuh.

Kita mungkin bisa menerka apa jadinya bila siklus lapar seperti ini dibiarkan. Nafsu makan para pelaku diet tersebut justru akan lebih besar pada waktu-waktu tertentu. Kemudian, orang dewasa inijuga bisa mengalami kekurangan gizi meski yang disantap belasan botol makanan bayi.

Selain itu, makanan bayi tak mengandung cukup serat untuk orang dewasa, apalagi banyak juga orang dewasa itu yang tak mau mengkonsumsi makanan bayi tertentu karena rasanya tidak enak. Contohnya, perut orang dewasa sulit menerima daging puree. Dan apabila makanan bayi itu mengadnung buah atau sayuran, jumlahnya terlalu kecil untuk memenuhi gizi orang dewasa.

Para pakar kesehatan juga belum melakukan penelitian khusus apakah diet makanan bayi itu aman buat orang dewasa. Karena itulah para pelaku diet mengambil risiko terhadap kesehatan mereka. Berita lainnya: Resep Hari Ini: Sup Detoksifikasi Sekaligus Diet

PIPIT

Berita terkait

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

10 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

27 hari lalu

Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Baca Selengkapnya

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

31 hari lalu

Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?

Baca Selengkapnya

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

46 hari lalu

6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.

Baca Selengkapnya

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

53 hari lalu

Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Diet Flexitarian?

58 hari lalu

Apa Itu Diet Flexitarian?

Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.

Baca Selengkapnya

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

23 Februari 2024

Tips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet

Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

11 Februari 2024

Hasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik

Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

8 Februari 2024

5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O

Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.

Baca Selengkapnya

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

3 Februari 2024

Rahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki

Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?

Baca Selengkapnya