TEMPO.CO, Jakarta - Duduk di mobil yang berpendingin memang nyaman, apalagi bila udara di luar sangat panas. Hasil penelitian menunjukkan menggunakan penyejuk ucara atatu Air Conditioner ( AC ) di dalam mobil akan mengurangi tingkat polusi hingga 34 persen.
Menurut para peneliti dari Universitas Washington di Amerika Serikat, kebiasaan saat berkendara juga bisa membantu mengurangi polusi di dalam mobil. “Kami tahu kalau lalu lintas menyebabkan polusi udara dan sekarang waktunya kita mengurangi paparan polutan berbahaya saat berkendara,” jelas pemimpin penelitian Dr. Anna Leavey di Daily Mail.
Para peneliti menggunakan instrumen dan sensor portabel untuk memonitor dan mengukur kadar polutan dalam mobil dan udara yang berada di sekitar mobil selama perjalanan harian pemiliknya. Menurut salah satu peneliti, Nathan Reed, mereka mendapatkan hasil yang memperkuat hipotesa bahwa dengan mengontrol ventilasi mobil, kita dapat mengurangi risiko polutan.
Selain perangkat sensor, para peneliti juga menempatkan bebrapa kamera di dashboard untuk mengidentifikasi konsentrasi polutan setiap kali mobil berada di belakang bus atau truk, di tengah kemacetan atau di jalan tol, saat berhenti di lampu merah atau ketika melewati restoran atau gedung-gedung yang tengah dibangun.
Para peneliti juga mengetes berbagai ventilasi dari dalam mobil, misalnya jendela terbuka penuh, jendela tertutup, kipas angin atau AC menyala. Setelah satu bulan memeriksa kadar polusi, para peneliti mendapati penggunaan AC mengurangi polutan di dalam mobil sekitar 20-34 persen, tergantung pada konsentrasi polutan di luar mobil.
Jendela mobil yang tertutup juga akan meningkatkan perlindungan sebesar 8-44 persen. AC akan menarik udara dari luar ke dalam mobil, memutarnya melewati filter yang sama dengan jalur ventilasi dari kipas angin. Bedanya bila AC hidup ada evaporator yang menyejukkan udara saat berlalu. “Evaporator akan menarik partikel-partikel polutan dan menyimpannya di sana, bukan menyebarkannya lalu terhirup saat kita bernapas,” ujar Reed.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
32 menit lalu
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
1 hari lalu
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?