TEMPO.CO, Jakarta -Terapi perilaku banyak digunakan untuk membantu anak-anak dengan Gangguan spektrum autisme (ASDs) belajar berbicara dan berkomunikasi, berkembang secara fisik, dan berurusan dengan orang lain dengan lebih efektif. Langkah demi langkah, program intensif ini - disebut Applied Behavior Analysis (ABA) - mendorong tindakan positif dan mencegah perilaku negatif. Itu terapi pertama
Pendekatan lain atau terapi kedua yang disebut Floortime, bekerja pada emosi dan keterampilan sosial. Program TEACCH (Treatment and Education of Autistic and Communication related handicapped CHildren) menggunakan kartu gambar dan isyarat visual lainnya.(baca: Kisah Vaksin yang Konon Penyebab Autisme)
Terapi ketiga, dengan menggunakan sistem sekolah lokal yang dapat memberikan layanan khusus untuk membantu anak autis belajar dan berkembang. Ini bisa termasuk terapi wicara dan terapi okupasi. Sekolah diminta untuk mengembangkan Program Pendidikan Individu (IEP) untuk setiap anak. Anak-anak dengan autisme mungkin memenuhi syarat untuk intervensi dini atau layanan tahun ajaran yang diperluas. Jika Anda khawatir dengan anak Anda, jadilah advokat dan mintalah sekolah tersebut untuk mengembangkan IEP.
Terapi berikutnya adalah terapi obat. Tidak ada perawatan medis untuk autisme itu sendiri, namun obat dapat membantu beberapa gejala. Obat anti-psikotik dapat diberikan untuk masalah perilaku yang serius. Satu obat dalam kategori ini, Risperdal, memiliki persetujuan badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA) untuk membantu mencegah sifat agresi, cedera diri, dan amukan pada anak-anak autis. Jika kejang menjadi masalah, obat anti-konvulsan dapat membantu. Obat yang mengobati depresi kadangkala diresepkan. Respon anak terhadap obat harus dipantau secara ketat.(Baca: Mengenal 5 Gejala Autisme Sesuai Kelompok Umur)
Terapi kelima menyangkut aspek sensoris. Anak autis juga sangat sensitif terhadap suara, sentuhan, rasa, pemandangan, atau bau - mirip dengan kondisi yang dikenal sebagai gangguan pemrosesan sensoris.
Misalnya, mereka mungkin terganggu oleh lampu berkedip terang atau bel sekolah. Sebuah studi kecil oleh para periset Temple University menemukan bahwa membantu anak-anak menyesuaikan diri dengan berbagai sensasi, bisa menurunkan perilaku buruk autis dan meningkatkan perilaku yang lebih baik.
WEBMD | SUSAN
Berita terkait
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme
2 hari lalu
Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme
Baca SelengkapnyaSaran Guru Besar FKUI buat yang Ingin Masukkan Anak ke Sekolah Inklusif
7 hari lalu
Pakar menyebut beberapa syarat anak dengan autisme bisa belajar di sekolah inklusif. Apa saja yang harus dipenuhi?
Baca SelengkapnyaAutisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit
8 hari lalu
Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.
Baca SelengkapnyaDisney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World
10 hari lalu
Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya
Baca Selengkapnya6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?
30 hari lalu
Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.
Baca SelengkapnyaAsal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme
30 hari lalu
Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses
31 hari lalu
Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.
Baca SelengkapnyaHari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif
31 hari lalu
Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.
Baca SelengkapnyaTallulah Willis, Putri Bruce Willis dan Demi Moore Didiagnosis Mengidap Autisme
45 hari lalu
Tallulah Willis mengungkapkan diagnosis autisme melalui video masa kecilnya dengan Bruce Willis
Baca SelengkapnyaJangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak
23 Februari 2024
Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.
Baca Selengkapnya