Anemia Mengintai, Simak Efek Jangka Panjangnya pada Si Kecil

Reporter

Editor

Susandijani

Jumat, 4 Agustus 2017 20:02 WIB

Ilustrasi anak introvert. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anemia masih menjadi masalah besar bagi kesehatan masyarakat global dengan jumlah penderita yang mencapai 2,3 miliar jiwa.

Zulfiqar Ahmed Bhutta, Ketua Kesehatan Anak Global sekaligus Direktur Pendidi Pusat Keunggulan Kesehatan Perempuan dan Anak di Universitas Aga Khan menuturkan Asia Tenggara dan Afrika tercatat memiliki prevalensi tertinggi.(baca: Belajar dari Kasus Tora Sudiro, Ini 5 Trik Solusi Sulit Tidur)

“The Health World Assembly telah menerapkan sebuah rencana implementasi yang komprehensif untuk mencapai enam target nutrisi global dengan satu tujuan spesifik, yakni untuk mengurangi 50 persen tingkat anemia pada wanita usia subur pada tahun 2025,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu, 2 Agustus 2017.

Zulfiqar menjelaskan di Asia Tenggara, ada 202 juta wanita yang terkena anemia sedangkan di Pasifik Barat, ada sekitar 100 juta jiwa.

Sebanyak 41,8 persen ibu hamil dan kurang lebih 600 juta anak sekolah dasar dan anak usia sekolah di seluruh dunia adalah penderita anemia, hampir 60 persen kasus ibu hamil dan sekitar 50 persen dari kasus anak-anak disebabkan kurangnya zat besi.(baca:Bagaimana Keluarga Mendukung Si Kecil? Simak Kata Sosiolog)

Data tren anemia global menunjukkan antara tahun 1995 dan 2013, tidak ada perubahan dramatis pada statistik anemia meskipun terdapat berbagai intervensi. Hal ini terlihat disebabkan oleh anemia karena gangguan besi.

Murti Andriastuti dokter spesialis anak sekaligus ketua satuan tugas anemia defisiensi besi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan efek jangka panjang dari kekurangan zat besi dengan atau tanpa anemia pada anak-anak dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan, kekebalan tubuh serta perkembangan otak dengan fungsi kognitif menurun sesuai dengan derajat anemia.(Baca: Peduli Anak, George dan Amal Clooney Gandeng UNICEF)

BISNIS.COM

Berita terkait

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

15 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

20 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

42 hari lalu

9 Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang

Mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat mengurangi risiko terjadinya mata berkunang-kunang dan menjaga kesehatan mata Anda secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

43 hari lalu

7 Penyebab Mata Berkunang-Kunang yang Harus Diketahui

Mata berkunang-kunang terkadang terasa seperti sedang melihat bintang, kilatan cahaya, atau aura.

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

50 hari lalu

BRIN Teliti Manfaat Daun Kelor untuk Atasi Stunting dan Anemia

BRIN menggarap proyek penelitian tentang intervensi pemberian makanan tambahan yang diperkaya daun kelor untuk balita berstatus stunting dan anemia.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

18 Januari 2024

Bahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan

Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Pakar: Ibu Hamil Perlu Zat Besi tapi Jangan Kelebihan Vitamin A, Cek Risikonya

16 Januari 2024

Pakar: Ibu Hamil Perlu Zat Besi tapi Jangan Kelebihan Vitamin A, Cek Risikonya

Ibu hamil butuh zat besi untuk mencegah anemia dan perkembangan janin tapi tak dianjurkan mengasup vitamin A terlalu banyak. Pakar sebut risikonya.

Baca Selengkapnya

Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

10 Januari 2024

Peneliti FKUI Ingatkan Bahaya Pajanan Timbal pada Anak

Pajanan timbal dapat menyebabkan beragam gangguan kesehatan, khususnya pada anak. Berikut penjelasan peneliti FKUI.

Baca Selengkapnya