Demi Lovato berpose dalam acara WE Day event di Los Angeles, California, 27 April 2017. REUTERS/Phil McCarten
TEMPO.CO, Jakarta - Demi Lovato tidak setuju dengan stigma negatif terhadap pengidap penyakit kejiwaan di masyarakat. Sebagai penderita bipolar, Demi Lovato ingin pendapatnya didengar banyak orang. Baca: Gara-gara Obama, Demi Lovato Batal Diet
"Penting untuk menyampaikan apa yang kita ketahui. Saya yakin apa yang saya katakan saat ini akan lebih didengar orang ketimbang 10-15 tahun yang lalu," ujar Demi Lovato seperti dilansir InStyle.com, Rabu 2 Agustus 2017.
Demi Lovato terganggu jika ada orang yang membahas penyakit bipolarnya. "Saya memang bipolar, tapi saya tidak suka ketika itu dijadikan label," ujarnya. "Bipolar hanya salah satu yang saya miliki dalam hidup ini, bukan merepresentasikan siapa diri saya seluruhnya."
Demi Lovato membuat lagu dengan lirik yang jujur. Di antaranya menceritakan pengalamannya melawan bipolar. Hal tersebut sebagai pembuktian bahwa bipolar tak menghalanginya berkarya. "Menciptakan lagu yang jujur adalah cara yang paling mungkin saya lakukan saat ini," ujarnya.
Demi Lovato mengajak orang-orang yang memiliki penyakit kejiwaan untuk bangkit dari keterpurukan. Dia berpesan, jangan sampai terus memikirkan stigma negatif dari lingkungan sekitar, melainkan berjuang dan mencari hal-hal positif untuk bisa bertahan hidup dan menghasilkan karya yang bisa diakui orang lain. Artikel lainnya: Promo Single Baru, Demi Lovato Terpeleset di Kolam Renang