Suka Berkhayal, Boleh Saja Asalkan Tahu Batasannya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 1 Agustus 2017 11:00 WIB

Ilustrasi wanita berkhayal. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Berkhayal memang menyenangkan, apalagi kalau kita membayangkan sesuatu yang indah. Berkhayal juga bisa menjadi salah satu sarana untuk melepaskan penat di dalam pikiran sebelum kembali ke kondisi nyata.

Konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti mengatakan ada dua jenis khayalan yang umumnya dilakukan seseorang. "Pertama, berkhayal tentang masa lalu dan kedua, berkhayal tentang masa depan," tulis Anggia.

Berkhayal tentang masa lalu merupakan andai - andai atas apa yang telah terjadi, dan biasanya terkait dengan sebuah lagu atau kenangan lainnya di masa lalu. Pikiran manusia yang terdiri dari alam sadar, prasadar, dan bawah sadar sekalipun memang mudah tergugah oleh hal - hal yang terkait pengalaman tersebut.

Khayalan akan masa lalu sering terjadi pada orang - orang dengan kecenderungan kepribadian melankolis. Namun demikian, khayalan jenis ini bisa menjadi kekuatan dalam cara belajar. Jika masih sekolah atau kuliah, Anda dapat memanfaatkan kebiasaan berkhayal ini dengan cara mengaitkannya ke materi pelajaran.

Berkhayal tentang masa lalu tidak berbahaya, asalkan masih dalam batas kewajaran. Artinya, saat mengingat akan sebuah kenangan atau pengalaman tidak serta merta mempengaruhi apalagi mengubah mood seketika.

Mengenai kebiasaan berkhayal tentang masa depan, menurut Anggia, menandakan orang tersebut memiliki potensi visioner. Hal - hal ini tidak perlu objektif dan realistis karena teknologi yang ada saat ini saja akan dianggap sebuah kegilaan oleh orang - orang di masa lalu.

Hanya saja, tentu semua sebaiknya tidak berhenti pada fase berkhayal, melainkan mulai tulis, gambarkan, atau bicarakan dengan orang lain sehingga khayalan ini minimal dapat dibagikan. Lebih baik lagi jika dicoba dan diusahakan agar terwujud.

Intinya, Anggia melanjutkan, kebiasaan berkhayal jangan dianggap sebagai kegilaan yang harus dihindari. Sebab, berkhayal bisa menjadi potensi meski ada batasan waktunya. Jangan sampai Anda kebablasan berkhayal sehingga tidak fokus pada tugas yang sedang dikerjakan.

Anggia menyarankan atur waktu berkhayal, misalnya setelah pukul 20.00 hingga menjelang tidur. Supaya khayalan tidak hanya ada di angan-angan, siapkan kertas dan pensil atau laptop untuk menuangkan khayalan itu. Perlu diingat untuk berkhayal tentang sesuatu yang bersifat konstruktif, bukan merusak seperti balas dendam apalagi terkait hal - hal yang dilarang dan berdosa.

TABLOIDBINTANG

Artikel lainnya:
Yuk, Selalu Berpikir Positif Biar Panjang Umur
Malumologi Bukan Ilmu bikin Malu, Begini Kata Jaya Suprana
Makna Perempuan Duduk Silang Kaki, Kaki Rapat, dan 3 Pose Lainnya

Berita terkait

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

51 hari lalu

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

54 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.

Baca Selengkapnya

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

20 Februari 2024

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

19 Februari 2024

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.

Baca Selengkapnya

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

14 Februari 2024

Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

13 Februari 2024

Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.

Baca Selengkapnya

PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

9 Februari 2024

PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel

Baca Selengkapnya

Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

19 Januari 2024

Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?

Baca Selengkapnya