Sering Menjilati Tubuhnya? Mungkin Si Kucing Depresi

Reporter

Editor

Susandijani

Jumat, 28 Juli 2017 22:00 WIB

Ilustrasi kucing terluka. Istock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anjing, kucing dan binatang peliharaan lainnya ternyata juga bisa mengalami depresi. Gatal dan garukan merupakan cara baru binatang peliharaan Anda, termasuk anjing menunjukkan depresi. Para peneliti menemukan masalah dermatologis seperti itu bukan hanya sekedar masalah yang dialami kebanyakan anjing, namun salah satu tanda bahwa anjing mengalami cemas dan stres.

75 persen anjing didiagnosa mengalami masalah kulit. Dengan kata lain, ribuan anjing mungkin menderita depresi. Studi yang dilakukan oleh Zoetis, perusahaan kesehatan hewan global, menunjukkan bahwa anjing yang mengalami depresi akan menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan manusia yang mengalami depresi. (baca:Berduka, Begini Chester Bennington Menulis Surat)

Adapun gejala umum jika anjing peliharaan Anda mengalami depresi, antara lain tidak ceria, diikuti dengan kurangnya nafsu makan, lesu dan enggan berinteraksi dengan anjing lain atau orang di sekitarnya.

“Banyak orang mengira bahwa gatal yang menyebabkan seekor anjing menggaruk badannya merupakan perilaku normal. Garukan biasa mungkin saja tidak berarti apa-apa, namun saat Anda melihat anjing peliharaan kerap mengalami gatal dan lebih sering menggaruk atau menjilati tubuhnya, hal tersebut merupakan tanda selain kondisi kulitnya yang memang gatal," kata Dr. Anita Patel, salah seorang dokter hewan di Inggris.


Apa yang tidak dipahami oleh banyak orang adalah kondisi kulit anjing atau binatang peliharaan lain berpengaruh pada perasaan. Layaknya manusia, anjing yang merasa depresi kurang tertarik dengan hal yang biasanya mereka senangi – seperti jalan, bermain atau bermanja-manja dengan pemilikna,” jelas Dr Anita Patel, salah seorang dokter hewan di Inggris.

Gatal pada binatang peliharaan atau dikenal dengan bama pruritus didefinisikan sebagai sensasi yang kurang menyenangkan sehingga memicu gerak refleks untuk menggaruk. Rasa gatal tersebut biasanya diikuti dengan kemerahan, inflamasi kulit sehingga menyebabkan pyoderma – infeksi kulit.

Berdasarkan data janji temu yang dilakukan oleh 200 dokter hewan di Inggris atau lebih dari 80.000 kali janji temu menunjukkan 44 persen kasus gatal menyerang bagian sekitar telinga, sementara 27 persen lainnya menyerang bagian paha dan kaki.(baca: Bayi Dibotaki, Benarkah Rambutnya Akan Lebih Bagus?)

Tidak segera membawa ke dokter hewan dan membiarkan anjing peliharaan terus menerus menggaruk tubuhnya hanya akan menyebabkan infeksi tingkat dua sehingga butuh pengobatan dengan menggunakan antibiotik.

Alergi kutu merupakan penyebab utama kondisi demikian dan kerap terjadi pada musim panas. Para pemilik binatang peliharaan dianjurkan untuk melakukan perawatan rutin guna mencegah parasit dan pruritus sebelum binatang peliharaan terserang penyakit. Bukan hanya kutu, makanan dan alergi sampo dan cairan pembersih rumah juga dapat menyebabkan gatal-gatal.

Binatang peliharaan, termasuk anjing yang sudah terjangkit pruritus harus ditangani dengan suntikan yang bekerja sebagai penetralisir protein. Cytopoint, yang baru saja diberi izin oleh komisi Eropa untuk dapat digunakan sesuai dengan resep dokter dan belum lama ini diluncurkan di Inggris, bekerja sebagai penetralisir protein yang dipicu oleh sistem imun (kekebalan) tubuh – memberi sinyal pada otak untuk menggaruk.

TELEGRAPH UK | ESKANISA RAMADIANI

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 jam lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

3 hari lalu

Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

8 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

8 hari lalu

Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.

Baca Selengkapnya

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

15 hari lalu

Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

17 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

21 hari lalu

Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

21 hari lalu

Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

22 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

23 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya