TEMPO.CO, Jakarta - Banyak wanita yang panik saat bobot tubuhnya melonjak meski merasa sudah menjaga pola makan. Kepanikan ini disebut sebagai fenomena naive subject. Baca: Apakah Takaran Garam dan Gula Anda Sudah Sesuai?
Prof Dr Nuri Andarwulan, dari Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technologi (Seafast) Intitut Pertanian Bogor, mengatakan naive subject selama ini belum mendapat perhatian khusus dianggap biasa terjadi pada individu. Padahal sejatinya, fenomena naive subject ini menjadi indikasi tubuh mengalami fluktuasi gizi atau telah terekspos zat sangat tinggi lalu rendah dalam periode tertentu. Akibatnya, tubuhpun memberikan respons yang ekstrem.
Pembiaran terhadap pengalaman naive subject, menurut Nuri, dapat menimbulkan penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang tepat itu antara lain, stroke, obesitas, diabetes melitus, dan jantung. Baca juga: Ketahui GGL, Ancaman Telak Buat Kesehatan
Yang menjadi perhatian dalam fenomena naive subject adalah konsumsi gula, garam dan lemak atau GGL. Asupan gula, garam, dan lemak dalam jumlah besar biasanya diperoleh dari masakan rumahan, makanan siap saji, dan makanan olahan. Ibu berperan penting dalam menyikapi fenomena native subject dengan cara memilih, mengolah, dan menyajikan makanan bernutrisi untuk keluarga supaya konsumsi garam, gula, dan lemaknya terkontrol.
“Masakan rumahan penting untuk menjaga asupan gula, garam, dan lemak,” ujar Nuri di Jakarta Food Editor’s Club Gathering di Grha Unilever, BSD City, Selasa 25 Juli 2017. Ada takaran yang harus dikonsumsi, tapi bukan berarti tidak sama sekali. “Harus hati-hati menurunkan makanan bergaram, karena kalau kurang garam bisa memicu gangguan jantung.”
Menurut Nuri, hasil dari survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan mengenai konsumsi gula, garam, dan lemak pada hari kerja dan libur tidak berbeda signifikan. Masyarakat biasanya mendapatkan asupan gula dari minuman sirup sebanyak 46,60 gram, garam dari snack 21,31 gram, dan lemak dari produk susu sebesar 11,07 gram.
Kepala Departemen Medik Ilmu Gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Fiastuti Witjaksono menjelaskan batasan konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan pemerintah untuk usia balita hingga dewasa per orang dalam satu hari. Takarannya, gula cukup 50 gram atau setara 4 sendok makan, garam 2.000 miligram atau 5 gram artinya cukup 1 sendok teh, dan lemak 67 gram atau 5 sendok makan. Supaya mudah diingat, rumusnya adalah G4, G1, dan L5. Artikel lainnya: Trik Mengakali Makanan Tetap Lezat tanpa Garam
ALIA F | DINA ANDRIANI
Berita terkait
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung
12 hari lalu
Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?
Baca SelengkapnyaTips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran
29 hari lalu
Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.
Baca SelengkapnyaBagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat
32 hari lalu
Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?
Baca Selengkapnya6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet
47 hari lalu
Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.
Baca SelengkapnyaBeda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya
54 hari lalu
Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaApa Itu Diet Flexitarian?
29 Februari 2024
Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.
Baca SelengkapnyaTips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet
23 Februari 2024
Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.
Baca SelengkapnyaHasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik
11 Februari 2024
Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.
Baca Selengkapnya5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O
8 Februari 2024
Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.
Baca SelengkapnyaRahasia Tubuh Sehat dan Diet ala Song Joong Ki
3 Februari 2024
Bagaimana cara Song Joong Ki tetap bugar dan sehat di tengah aktivitas yang padat?
Baca Selengkapnya