Ada Rambut Tumbuh di Wajah, Itu Tanda Kelebihan Gula
Editor
Rini Kustiani
Kamis, 27 Juli 2017 15:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gula memiliki efek buruk pada kesehatan dan kecantikan. Menurut dermatolog, Kim Nichols, di Greenwich, Inggris, gula memicu penuaan pada kulit karena merusak kolagen. Akibatnya, muncul garis-garis halus dan keriput.
"Gula bekerja dengan mengikat protein, seperti kolagen dan mengakibatkan terjadi glikasi," ujar Nichols. Glikasi yang tinggi dapat mengurangi kualitas dinding kulit sehingga membuatnya menjadi kaku. Lantaran dinding kulit kaku, maka setiap gerakan pada kulit, misalnya, tersenyum atau mengunyah, akan meninggalkan bekas berupa garis halus yang lambat laun bakal terlihat jelas.
Ahli bedah plastik, David Hartman, menambahkan, ancaman lain yang terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi gula. “Mengonsumsi gula, khususnya gula putih dalam jumlah banyak, akan lebih cepat terserap tubuh dan meningkatkan angka glikemiks dalam darah," ujarnya. Akibatnya, produksi insulin meningkat.
Produksi insulin yang tinggi mendorong tubuh melepaskan lebih banyak hormon androgen atau testosteron yang pada gilirannya memicu pertumbuhan rambut kasar dan tebal di bagian leher, dada, serta wajah. Itu sebabnya, baik laki-laki maupun perempuan kerap menemukan rambut liar atau hanya sehelai yang tumbuh di bagian tertentu tadi. Sedangkan pada wanita, menurut David, efeknya bisa membuat rambut tipis di bagian depan.
Jadi jika ingin awet muda, Nichols dan David Hartman menyarankan jauhi gula. Menurut Nichols, menghindari gula adalah solusi termudah menangkal jerawat, rosacea, dan penyakit kulit lainnya. Untuk menu diet, fokuslah pada makanan, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, serta makanan kaya omega-3, seperti salmon dan avokad.
NEW BEAUTY | NIA PRATIWI
Berita lainnya:
Lipstik Bisa Merusak Bibir, Begini Mengatasinya
Yoga Bikram Rahasia Cantik Penelope Cruz, Apa Lagi?
Cinta Menyulap Stretch Mark Jadi Karya Seni, Lihat Hasilnya