Heboh Beras Maknyuss, Perilaku Konsumen Beras Belum Melek Gizi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 27 Juli 2017 14:30 WIB

Beras cap Ayam Jago kemasan 5 Kg yang beredar di gerai minimarket di kawasan Karawang Barat. Menurut seorang penjaga toko, beras buatan PT Indo Beras Utama itu sudah beredar di gerai sejak 2014. TEMPO/Hisyam Luthfiana

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen beras Maknyuss dan Ayam Jago, yang diduga menipu konsumen karena menjual beras kualitas medium dengan harga beras premium, membikin publik mulai sadar ihwal label pada kemasan beras. Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Hardinsyah mengatakan perilaku konsumen beras di Tanah Air masih melihat kondisi fisik beras semata. (Baca: Beras Maknyuss dan Oplosan, Simak Penjelasan Detail Para Pakar)

"Ketika memilih produk pangan, masyarakat lebih melihat kepada cita rasa dan harga, belum pada gizi yang tertera di label produk tersebut," kata Hardinsyah di Tangerang, Selasa, 25 Juli 2017. "Jangankan di Indonesia, di Inggris saja hanya 35 persen yang membaca label kemasan."

Ketika membeli beras, dia menjelaskan, konsumen umumnya hanya melihat tampilan luar, semisal tanpa kerikil, berwarna putih bersih, pecahan yang sedikit, dan wangi. Kesadaran masyarakat tentang kandungan gizi pada pangan, Hardinsyah melanjutkan, baru terbangun ketika mereka mulai merasakan penyakit tertentu, semisal diabetes dan darah tinggi. (Baca juga: Soal Beras Maknyuss, Said Didu: Pemerintah Salah Paham Soal HPP)

Hardinsyah menjelaskan, label pada kemasan merupakan salah satu cara mendidik konsumen untuk mengetahui kualitas pangan. "Kita percaya produk pangan itu telah teregistrasi oleh dinas kesehatan dan BPOM," katanya. "Masyarakat semestinya percaya pada label di kemasan, kecuali jika ada tes yang dilakukan oleh badan independen dan terbukti tidak sesuai."

Jika beras curah, Hardinsyah mengatakan beras tersebut tidak berlabel. Soal kandungan glukosa pada beras yang teksturnya pulen atau pera, Hardiansyah mengatakan relatif sama. "Kecuali jika dilakukan penelitian soal indeks kandungan glukosa dalam beras tersebut," ujarnya. (Berita terkait: Beras Maknyuss, Indef Puji PT IBU dan Minta Jokowi Tegur Mentan)

ALIA F.


Berita terkait

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

3 menit lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

4 Cara Translate File PDF Bahasa Inggris ke Indonesia Gratis

4 menit lalu

4 Cara Translate File PDF Bahasa Inggris ke Indonesia Gratis

Ada banyak cara translate file PDF Bahasa Inggris ke Indonesia secara gratis. Anda pun tak perlu repot menerjemahkan satu-satu. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Makin Populer Berkat Lovely Runner, Byeon Woo Seok Diserbu Fans di JIFF

7 menit lalu

Makin Populer Berkat Lovely Runner, Byeon Woo Seok Diserbu Fans di JIFF

Byeon Woo Seok sempat tidak fokus setelah berhadapan langsung dengan begitu banyak penggemarnya yang hadir di Jeonju International Film Festival.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

9 menit lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

10 menit lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

10 menit lalu

Pernah Bebas di Kasus Suap, Hakim Agung Gazalba Saleh Jalani Sidang Perdana Kasus Gratifikasi dan TPPU

MA memvonis bebas hakim agung Gazalba Saleh di kasus suap. Kini ia menjalani sidang perdana di kasus gratifikasi dan pencucian uang.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

12 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris untuk Laga Playoff Olimpiade Paris 2024 Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 telah tiba di ibu kota Prancis, Paris, untuk memainkan pertandingan playoff melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

15 menit lalu

Tangga Bersejarah dari Perang Dunia II di Hawaii Dibongkar, Banyak Wisatawan Abaikan Peringatan

Haiku Stairs di Hawaii ditutup untuk umum sejak 1987 karena dianggap berbahaya. Namun, banyak wisatawan tetap menaikinya dan mengabaikan peringatan.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

15 menit lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya