CERDIK, Senjata Perang Lawan Kanker, Apa Itu?

Reporter

Editor

Susandijani

Senin, 24 Juli 2017 18:02 WIB

thefuntimesguide.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat rajin melakukan deteksi dini terhadap kanker sebagai upaya menekan prevalensi penyakit tersebut di Indonesia.

"Perlu deteksi dini karena gaya hidup modern saat ini sangat berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah pasien kanker," kata Kepala Sub-Direktorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Niken Wastu Palupi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, Sabtu. (Baca: Ketahui Bahaya jika Tubuh Kelebihan Zat Besi)

Niken mengatakan tren penyakit kanker di Indonesia saat ini cenderung meningkat. Selain disebabkan gaya hidup modern yang tidak sehat, juga dipicu minimnya jumlah tenaga kesehatan yang menangani tata laksana kanker.

"Maraknya iklan-iklan pengobatan alternatif sehingga minimnya fasilitas untuk diagnosis dan tata laksana kanker," katanya dalam seminar sosialisasi dan edukasi bertajuk "Mari Bersama Kalahkan Kanker dengan CERDIK".

CERDIK, kata dia, merupakan singkatan dari cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet dengan gizi seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.

"Penyakit kanker yang ditemukan pada stadium dini memiliki kesempatan mendapat usia harapan hidup yang lebih tinggi. Karena itu, kalau terdeteksi, segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan," ujarnya. (Baca: Makna Perempuan Duduk Silang Kaki, Kaki Rapat, dan 3 Pose Lain)

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) pada 2013, dia menyebutkan prevalensi kanker tertinggi terdapat di Yogyakarta, yaitu 4,1 persen, diikuti Jawa Tengah 2,1 persen serta Bengkulu dan DKI Jakarta masing-masing 1,9 persen."Berdasarkan estimasi sejumlah penderita kanker, provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan provinsi dengan penderita kanker terbanyak, yakni sekitar 68.638 dan 61.230 jiwa," ucapnya.

Ketua Cancer Information and Support Canter (CISC) Aryanthi Baramuli Putri menuturkan tindakan melawan kanker yang diambil individu, organisasi, ataupun pemerintah dapat mengurangi beban dan angka kematian kanker hingga 25 persen pada 2025.

"Karena itu, saya mengajak pemerintah dan semua lapisan masyarakat bersama-sama melawan kanker sesuai dengan peran dan kapasitas masing-masing," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

1 jam lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

2 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

6 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

6 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

7 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya