Lowongan Kerja : Panduan Menulis Resume untuk Posisi Marketing

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

Kamis, 20 Juli 2017 17:30 WIB

Ilustrasi CV/resume. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Informasi lowongan kerja menjadi pijakan pertama sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, yakni membuat resume. Resume, daftar riwayart hidup atau Curriculum Vitae berisi tentang identitas diri sehingga sangat penting dalam membuat kesan kepada bagian personalia.

Membuat resume lebih menantang untuk para lulusan baru karena terkadang merasa tidak punya ide bagaimana menulis sebuah resume yang baik. Jika ingin melamar pekerjaan di bidang marketing, pelajari 5 kesalahan umum yang biasanya dilakukan dan cara memperbaikinya.

1. Resume adalah alat memasarkan diri
Ingat bahwa Anda adalah produk yang Anda coba jual. Lihat diri sendiri sebagai produk yang akan dipasarkan dan jual. Sebagai seorang lulusan pemasaran, resume Anda merupakan dokumen pemasaran yang paling penting yang ditulis.

Dengan menggunakan prinsip yang sama dalam menciptakan sebuah kampanye pemasaran yang hebat, Anda bisa menciptakan sebuah resume yang menonjol dari yang lainnya.

2. Tidak tahu target
Anda tidak akan pernah merencanakan sebuah kampanye pemasaran tanpa mengetahui target konsumen. Hal yang sama juga terjadi untuk resume Anda! Jika Anda tidak tahu siapa yang akan membaca resume dan hal apa sajakah yang mereka perlukan, bagaimana kemudian cara Anda untuk dapat menciptakan sebuah resume yang memenuhi kebutuhan mereka.

Sekali tahu siapa orang yang akan membaca resume, Anda bisa menyusunnya sehingga bisa menyampaikan hal-hal yang menarik untuk mereka. Untuk itu, perlu mengetahui jenis pekerjaan dan perusahaan yang akan dilamar.

Pertimbangkan hal-hal seperti peran apa yang akan Anda lakukan atau the role you will be playing, besarnya organisasi tersebut, industri dimana mereka beroperasi, seperti halnya kebutuhan mereka ketika menyiapkan sebuah resume.

Setelah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda akan mengetahui keahlian yang perlu ditonjolkan, kata kunci yang harus digunakan dan sifat-sifat yang akan mereka anggap paling menarik. Termasuk yang Anda sebutkan dalam resume Anda!

3. Tak tahu proporsi nilai diri
Setiap pribadi punya keahlian, karakteristik, dan pengalaman unik yang berbeda dari pencari kerja lainnya di luar sana. Campuran unik ini apakah menjadi suatu proporsi nilai Anda. Untuk mengembangkan suatu proporsi nilai, pikirkan tentang hal-hal yang menbuat Anda menonjol.

Mungkin Anda ahli dalam menulis artikel yang mengena, atau punya sebuah keahlian yang luar biasa dalam mengedit video, atau bahwa Anda adalah seorang dewa/ dewi sosial media. Gunakan keahlian ini untuk membuat Anda berbeda.

Walaupun dalam skala besar, proporsi nilai Anda akan berdasarkan pada pekerjaan yang Anda lamar dan dimana. Inilah alasan mengapa poin nomor 1 sangatlah penting. Tujuan resume sebaiknya berfungsi sebagai pernyataan akan nilai yang Anda miliki. Gunakanlah bagian ini untuk meringkas kelebihan dan nilai utama yang bisa dibawa kepada pemimpin perusahaan potensial. Hal ini juga merupakan cara yang baik untuk membuat lamaran menjadi personal.

4. Tidak punya strategi dalam menyampaikan pesan
Sebagai seorang calon marketing, Anda sebaiknya tahu bahwa tidak bisa menjalankan kampanye pemasaran tanpa sebuah strategi yang jelas. Anda juga tidak bisa menulis sebuah resume yang baik tanpa terlebih dulu menentukan strategi dalam menyampaikan pesan.

Pikirkan tentang bagaimana cara terbaik dalam menyusun resume. Apa saja kata kunci yang ingin digunakan? Manakah jenis desain dan layout yang akan digunakan untuk lebih menekankan pesan?

Semua keputusan ini harus dibuat sebelum mulai menulis dan menempatkan target konsumen. Cara ini akan membuat Anda tahu bahwa resume akan segera menarik perhatian ketika pemimpin perusahaan yang prospektif membacanya.

5. Fokus pada nilai untuk perusahaan
Resume yang ekuivalen dengan hal ini adalah resume yang terlalu fokus pada tanggung jawab dan keahlian dari pekerjaan akan tetapi lupa menonjolkan nilai-nilai yang Anda bawa untuk perusahaan dengan menunjukkan keahlian yang dimiliki.

Untuk memperkerjakan Anda, perusahaan-perusahaan perlu tahu seberapa besar mereka bisa meningkatkan bisnis dengan menjual lebih banyak. Tidak cukup dengan mengatakan apa saja yang telah Anda lakukan untuk mencapainya. Mereka ingin bukti kinerja yang kuat.

TABLOIDBITANG

Baca juga:
3 Jurus Persiapan Pensiun, Masa Depan Lebih Terjamin
Konvensional Vs Online, Bersaing atau Saling Menguntungkan?
Bangun Komunikasi Efektif di Kantor dan Nikmati Sukses Bersama

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

6 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

10 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

13 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

17 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

17 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya