Heboh Bullying: Pelaku Emosional, Bagaimana Karakter Korban?

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 18 Juli 2017 15:02 WIB

Ilustrasi. sipse.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kasus perundungan atau bullying yang menyebar viral di media sosial belakangan ini menyedot perhatian besar publik. Kasus pembulian yang ramai itu adalah atas dua kasus berbeda atas seorang mahasiswa berkebutuhan khusus dan seorang siswi SD.

Menurut Asosiasi Psikolog di Amerika Serikat (APA), kasus pembulian di kalangan anak-anak sekolah sendiri bukan hal baru. Banyak orang dewasa yang berpikir “namanya juga anak-anak” sehingga menganggap hal itu wajar. Padahal, kekerasan di dunia pendidikan tetap saja masalah serius dan terkadang konsekuensinya sangat berbahaya.

Psikolog terkenal Norwegia, Dan Olweus, PhD. menyebut kasus perundungan di kalangan siswa sangat negatif, tingkah laku yang keterlaluan antara satu atau lebih pelajar terhadap pelajar lain yang kesulitan membela diri. Kebanyakan kasus pembulian itu tanpa provokasi yang jelas terhadap siswa yang menjadi korban.

Dalam bukunya yang ditulis pada 1993, “Bullying at School: What We Know and What We Can Do”, Olweus menjelaskan karakter dari para siswa yang senang membuli dan korbannya.

Para pelaku cenderung menonjolkan karakter-karakter berikut:
*Mereka sangat ingin menunjukan dominasi dan mengontrol para pelajar lain dan mengikuti kemauan mereka
*Impulsif dan mudah marah
*Membangkang dan agresif terhadap orang dewasa, termasuk orang tua dan guru
*Tak ada empati terhadp pelajar yang menjadi korban
*Bila laki-laki, fisik mereka lebih kuat dibanding bocah laki-laki lain secara umum

Sementara karakter korban biasanya:
*Pendiam, sensitif, pemalu, dan senang menyendiri
*Sering merasa gugup, ketakutan, tidak bahagia, dan kepercayaan diri yang rendah
*Depresi dan sering merasa ingin bunuh diri
*Tak punya teman dekat dan hubungannya lebih baik dengan orang dewasa daripada teman sebaya
*Jika laki-laki, fisik mereka biasanya lebih lemah dibanding anak-anak yang lain

Seperti dilansir apa.org, kasus bullying lebih banyak terjadi pada anak laki-laki. Dan bila anak perempuan yang menjadi korban, pelakunya tetap saja mayoritas laki-laki. Tapi bukan berarti tak ada kasus anak-anak perempuan merundung sesama jenis meski kebanyakan tidak bersifat fisik melainkan berupa penghinaan terhadap atau mempermalukan korban. Meski tak ada kekerasan fisik, dampaknya tak jauh berbeda dari serangan fisik karena sama-sama membuat stres.

PIPIT

baca juga :
Si Kecil Pakai Makeup? Begini Rachel Bilson Menyikapinya
Salad Makaroni yang Creamy buat Bekal
Rohani Dg Tene Berhasil Menembus Heroines of Health, Apa Itu?




Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

10 jam lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

25 hari lalu

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.

Baca Selengkapnya

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

25 hari lalu

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

27 hari lalu

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

41 hari lalu

Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

48 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

50 hari lalu

Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.

Baca Selengkapnya

Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

50 hari lalu

Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

51 hari lalu

Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

52 hari lalu

Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

Artis VR dan eks anggota DPR RI berinisial AS mendatangi rumah korban perundungan yang diduga dilakukan oleh anak-anak mereka di Binus Serpong

Baca Selengkapnya