TEMPO.CO, Jakarta - Indera penciuman adalah salah satu indera yang membantu Anda dalam menikmati makanan. Namun, menurut para peneliti indera penciuman ini bisa saja menjadi penyebab kegemukan pada diri Anda tanpa disengaja. Sementara, orang yang memiliki gangguan pada indera penciuman bisa menipu tubuhnya agar berfikir bahwa Anda telah merasa kenyang.
Dari hasil penelitian yang menggunakaan tikus sebagai objeknya. Para peneliti mengungkapkan bahwa tikus gemuk yang memiliki indera penciuman buruk dapat kehilangan berat badan pada diet tinggi lemak yang dilakukan. Sementara pada tikus lain yang memiliki indera penciuman normal dapat membuat berat badan mereka meningkat hingga dua kali berat badan normal mereka. (baca :Sudah Saatnya Makan Tapi Perut Masih Kenyang, Apa Sebabnya?)
Hasil tersebut menunjukan bahwa bau dari apa yang kita makan bisa menjadi peran penting bagaimana tubuh berhubungan dengan kalori. Ini juga menunjukan adanya kaitan antara penciuman atau sistem bau dengan daerah otak yang mengatur metabolisme.
"Studi ini menunjukkan jika kita memanipulasi apa yang kita rasakan, kita benar-benar dapat mengubah bagaimana otak merasakan keseimbangan energi dan bagaimana otak mengatur keseimbangan energi," ujar Celine Riera dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles dilansi dari Boldsky, Jum’at 7 Juli 2017
Tikus dan juga manusia menjadi lebih peka terhadap bau saat mereka lapar daripada setelah mereka makan, jadi mungkin bau makanan yang kurang menarik bisa memanipulasi bahwa sajian itu sudah di makan. Celine Riera juga menjelaskan bahwa saat mencari makanan, tubuh akan menyimpan kalori jika tidak berhasil. Tetapi, begitu kita mulai mengkonsumsi makanan, tubuh akan merasa bebas untuk membakarnya. (baca :Sudah Saatnya Makan Tapi Perut Masih Kenyang, Apa Sebabnya?
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism, juga menjelaskan bahwa indera penciuman yang buruk dapat menjadi salah satu penyebab seseorang dapat mengidap anoreksia. Gangguan makan yang menyebabkan orang terobsesi dengan berat badan dan apa yang mereka makan.
"Sistem sensor berperan dalam metabolisme. Berat badan tidak murni ukuran kalori yang dikonsumsi, tapi juga terkait dengan bagaimana kalori tersebut dirasakan," jelas Andrew Dillin dari University of California, Berkeley.
"Jika kita bisa menerapkan ini pada manusia, mungkin kita benar-benar bisa membuat obat yang tidak mengganggu indera penciuman, tapi tetap bisa mengontrol sirkulasi metabolisme. Itu akan menakjubkan,” tambah Dillin.(Baca : Jangan Tahan Pipis, Fatal Akibatnya)
TABLOIDBINTANG
Berita terkait
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair
52 hari lalu
Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah
55 hari lalu
Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.
Baca SelengkapnyaPolres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School
20 Februari 2024
Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaTamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini
19 Februari 2024
Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.
Baca SelengkapnyaKasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara
16 Februari 2024
Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.
Baca SelengkapnyaTamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante
16 Februari 2024
Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.
Baca SelengkapnyaCatat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi
14 Februari 2024
Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini
13 Februari 2024
Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.
Baca SelengkapnyaPBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma
9 Februari 2024
PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel
Baca SelengkapnyaPercaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?
19 Januari 2024
Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?
Baca Selengkapnya