Ilustrasi ibu hamil tidur atau bermimpi. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Kelelahan luar biasa sering dialami oleh ibu hamil. Padahal mereka mengaku tidak melakukan sesuatu yang berat. Akibatnya, mereka lebih banyak tidur, terutama pada trimester pertama dan terakhir.
Kita mungkin juga pernah mengalaminya saat hamil. Jam tidur menjadi lebih awal dan ketika alarm berbunyi di jam kita biasa bangun, kita justru mematikannya. Namun rasa lelah itu biasanya hilang pada trimester kedua seiring dengan semakin berkurangnya rasa mual.
Kenapa ibu hamil merasa lelah? Seperti dilansir askdrmanny.com, mengandung bayi memang berat. Proses yang mendukung sebuah kehidupan baru di dalam tubuh menguras segala sistem dalam tubuh kita. Rasa lelah paling besar dirasakan pada trimester pertama ketika tubuh membentuk plasenta yang mengalirkan makanan kepada bayi sampai ia lahir.
Tambahan sirkulasi hormon selama kehamilan, terutama progesteron, juga membuat kita merasa lesu dan mengantuk. Metabolisme pun terganggu. Banyak wanita hamil yang tekanan darahnya rendah karena darah mereka bersirkulasi melalui dua sistem, ibu dan anak, dan itulah yang membuat lelah.
Apakah rasa lelah itu akan terjadi sepanjang kehamilan? Kebanyakan wanita mengaku rasa lelah itu akan lebih besar lagi pada masa-masa tertentu. Apa yang kita kerjakan juga berpengaruh, seperti lama jam kerja, atau seberapa berat tuntutan fisik pada pekerjaan.
Beberapa minggu sebelum trimester kedua kita mungkin merasa lebih segar dan terus berlanjut sampai awal trimester ketiga. Tapi setelah kandungan memasuki bulan ketujuh, kita mulai mengalami kelelahan lagi. Bobot dan ukuran tubuh yang semakin besar memperberat kerja otot. Kita pun mulai sulit tidur dan hal itulah yang memperburuk rasa lelah.
Berbagai cara pun bisa dilakukan untuk mengurasi rasa lelah itu dan berikut beberapa di antaranya:
1. Cek jadwal Sesuaikan jadwal, misalnya tidur lebih awal meski konsekuensinya harus melewatkan makan malam. Kalau bisa, bekerjalah dari rumah atau bawa pekerjaan pulang sehingga bisa tidur lebih awal.
2. Atur tenaga Cobalah lakukan pekerjaan yang cukup berat saat tenaga sedang penuh dan lakukan hal yang ringan saat tenaga sedang terkuras.
3. Banyak istirahat Lebih banyak beristirahat, misalnya dengan tidur siang.
4. Makan cukup dan bergizi Makan yang cukup agar bertenaga. Pilihlah pola makan yang baik dan seimbang, misalnya tidak terlalu banyak karbohidrat, yang meski bisa cepat menambah energi cepat pula mengurasnya.
5. Konsultasi ke dokter Konsultasikan berat badan dengan dokter dan tanyakan diet yang paling sehat.
6. Olahraga ringan Berolahraga ringan, seperti berjalan kaki atau hanya peregangan selama 30 menit. Berolahraga juga akan mengurangi ketegangan, rasa sakit di punggung dan sendi, serta menstabilkan detak jantung sehingga bisa memperbaiki kualitas tidur.