Merajut Bikin Pikiran Orang Tua Tetap Tajam

Reporter

Kamis, 6 Juli 2017 17:38 WIB

Seorang ibu membuat rajutan di Kota Bogor, 21 April 2016. Ibu-ibu di Sindang Barang Bogor tersebut mampu membuat sejumlah kerajinan tangan rajutan dan daur ulang, guna menyalurkan keahlian dan kesenangannya dalam merajut dan mengembangkan ide-ide kreatif meski keterbatasan sumber daya manusia dan alat. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan yang merangsang kegiatan mental dapat membuat pikiran orang tua tetap tajam. Aktivitas bersama pada malam hari yang merangsang mental, seperti bermain kartu atau bahkan ular tangga, dapat menurunkan risiko kerusakan kognitif.

Hasil penelitian Mayo Clinic menunjukkan bersenang-senang di malam hari, makan malam bersama keluarga dan berkumpul bersama, ataupun kegiatan yang merangsang mental dapat membantu pikiran orang tua tetap tajam.

Dalam sebuah penelitian pada bulan Januari 2017 yang dipublikasikan di JAMA Neurology, Mayo Clinic meneliti lebih dari 1.900 orang tua berusia 70 tahun ke atas selama 4 tahun. Awalnya, peserta secara kognitif normal. Para peneliti memeriksa peserta setiap 15 bulan untuk mengevaluasi kesehatan kognitif mereka dan menanyakan seberapa sering mereka terlibat dalam berbagai jenis kegiatan.

Berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan, para peneliti membandingkan aktivitas peserta dan risiko pengembangan gangguan kognitif ringan. MCI, kondisi yang melibatkan masalah ingatan, bahasa, dan pemikiran dan dapat meningkatkan risiko seseorang menderita demensia atau Alzheimer.

Hasilnya, peserta yang terlibat dalam kegiatan merangsang mental termasuk bermain game setidaknya satu atau dua kali seminggu secara signifikan cenderung lebih terbebas dari MCI.

Para periset menemukan penggunaan komputer, membuat kerajinan tangan, dan aktivitas sosial juga dapat menurunkan risiko kerusakan kognitif. Dengan begitu, berselancar di dunia maya atau membuat selimut rajutan tetap merupakan ide yang bagus.

Meski begitu, penelitian tersebut menemukan korelasi antara aktivitas stimulasi mental dan risiko MCI yang lebih rendah, bukan hubungan sebab-akibat. Penulis penelitian juga mencatat bahwa beberapa orang membawa versi gen yang dikenal sebagai APOE yang menempatkan mereka pada risiko gangguan kognitif yang lebih tinggi. Jadi, sebenarnya temuan ini mungkin tidak berlaku dengan cara yang sama untuk orang yang mewarisi gen carrier tersebut.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
Rasakan Perbedaan Setiap Fase Reuni Sekolah
5 Hal Positif Menikah dengan Wanita yang Lebih Tua
Menjelang HPL, Cek Daftar Perlengkapan Bersalin yang Wajib

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya