Dokter Spesialis Kanker di Singapura Dihukum karena PHP  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 4 Juli 2017 13:00 WIB

Dr. Ang Peng Tiam. asiaone.com
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter spesialis kanker di Singapura, dr Ang Peng Tiam, dilarang melakukan praktik selama delapan bulan mulai 27 Juni 2017. Seperti dilansir Channel News Asia, ia terbukti menyalahgunakan profesinya.

Pada April 2010, seorang wanita penderita kanker paru-paru berusia 55 tahun berkonsultasi dengan dokter yang juga menjabat Direktur Medis Pusat Kanker Parkway tersebut. Kepada perempuan tua itu, Ang menjanjikan peluang penyakit pasiennya tersebut bisa mencapai hasil yang diinginkan, yakni minimal 70 persen, dengan cara kemoterapi dan terapi terhadap sumber penyakit.

Menurut Dewan Medis Singapura (SMC), Ang tidak menyarankan pilihan operasi meski hal tersebut lebih cocok buat pasien penderita kanker yang sama pada stadium lanjut. Wanita itu pun menjalani perawatan yang dianjurkan sang dokter, tapi sel kankernya justru menyebar. Ia pun meninggal enam bulan kemudian. Keluarganya langsung mengirimkan keluhan ke SMC mengenai Ang.

Empat tuntutan atas kesalahan profesional ditimpakan kepada Ang pada April 2015. Pada Juli 2016, ia dituntut atas dua pelanggaran dalam sebuah persidangan yang diprakarsai SMC dan didenda 25 ribu dolar Singapura.

SMC juga meminta tambahan hukuman selain denda dengan melarangnya melakukan praktik selama enam bulan atas setiap kesalahan dokter berusia 59 tahun itu. Akhirnya, pengadilan memutuskan melarang Ang melakukan praktik selama delapan bulan atas kedua kesalahan tersebut.

Meskipun para dokter punya pilihan pengobatan sendiri, menurut pengadilan, pasien tetap harus diberi tahu opsi pengobatan yang lain. "Dokter boleh saja meyakini pilihan pengobatan tertentu bagi pasiennya adalah yang terbaik. Namun seharusnya pasienlah yang memutuskan pengobatan apa yang ingin dipilih," kata hakim di pengadilan.

Menurut pengakuan Ang sebelum sidang, operasi adalah satu-satunya prospek untuk menyembuhkan kanker perempuan itu meski peluangnya untuk sembuh bila dioperasi hanya 20 persen.

Pengadilan juga menyebut Ang telah memberi harapan palsu kepada keluarga pasien dengan menjanjikan wanita itu bisa disembuhkan melalui terapi yang ia sarankan. Awalnya, Ang dihukum 16 bulan. Namun, karena sempat ada penundaan pemberian hukuman, sanksi untuk Ang pun dipangkas hanya separuhnya.

PIPIT

Berita lainnya:
Yuk, Mulai Gaya Hidup Sehat dari Makanan
Putri Indonesia Elvira Punya Cerita Trauma Kanker Ovarium
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Tidur Mangap, Apa Penyebabnya?

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

21 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya