Ilustrasi wanita bersalaman dengan pria atau mantan pacar. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran sebentar lagi. Saling bermaafan menjadi kewajiban agar kita kembali suci di Hari Raya Idul Fitri.
Meminta maaf kepada sanak keluarga dan sahabat, tak lupa pasangan. Kendati dalam In The Science of Trust, dr. John Gottman menyatakan pasangan yang secara emosional bisa melupakan kejadian menyebalkan dan mudah memaafkan, tiada salahnya kamu tetap meminta maaf kepada pasangan di Hari Lebaran.
Pasangan yang meminta maaf secara tulus satu sama lain bisa menghilangkan racun dalam hubungan mereka. Meminta maaf kepada pasangan juga menjadi kunci utama pernikahan yang langgeng karena membuat kita belajar melepaskan masalah kecil maupun besar. Jangan gengsi atau malu meminta maaf karena ada makna di dalamnya.
1. Tanggung jawab Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya, entah menyenangkan atau melukai orang lain, termasuk pasangan. Katakan kepada pasangan, "aku bertanggung jawab atas tindakan yang kulakukan. Dan aku meminta maaf jika hal tersebut melukaimu."
2. Gunakan kalimat “Aku minta maaf” dan “Aku salah” Permintaan maaf kita akan lebih didengar dan diterima jika menggunakan dua kalimat tersebut.
3. Memperbaiki situasi Mengajukan permintaan maaf kepada pasangan tidak akan menurunkan derajatmu di hadapannya. Justru keberanian ini menunjukkan siapa pihak yang berinisiatif menjaga keutuhan hubungan.
4. Menambah keintiman Perhatikan kondisi saat meminta maaf, upayakan suasananya mendukung alias tanpa gangguan, misalnya dari tamu, telepon selular, atau anak-anak.
5. Hati lega Setelah meminta maaf, hati ini akan terasa lega dan hubungan kembali seperti semula. Jangan biarkan gengsi membuat kita merasa selalu benar.