Model berhijab, Halima Aden, tampil di atas catwalk fashion show Max Mara women's Fall/Winter 2017-2018 dalam Milan Fashion Week, di Milan, Italia, 23 Februari 2017. Ia menjadi satu-satunya model berjilbab dalam show tersebut. AP/Luca Bruno
TEMPO.CO, Jakarta - Nama Halima Aden mencuri perhatian publik karena menjadi perempuan berhijab yang memilih berkarier sebagai model dan mengikuti kontes kecantikan.
Halima Aden turut serta dalam ajang Miss Teen Minnesota pada November 2016, menjadi peragawati untuk koleksi musim gugur 2017 Yeezy Kanye West, melayani pemotretan untuk Vogue, dan kini wajahnya menghiasi sampul majalah Allure. Baca: Halima Aden, Hijaber Pertama di Miss Minnesota
Halima Aden, 19 tahun, yang berpose untuk koleksi hijab Nike pertama ini mengatakan mengapa memakai hijab menjadi penting baginya. "Begitulah aku menafsirkan agamaku,” ujar Halima Aden.
Mahasiswa St. Cloud, Minnesota, ini pindah ke Amerika Serikat bersama ibunya saat berusia 7 tahun setelah sebelumnya tinggal di sebuah kamp pengungsi di Kenya. Halima Aden mengatakan dia memutuskan untuk memakai hijab karena ibunya.
"Setiap gadis kecil sangat memperhatikan ibunya, seolah dia adalah sosok pahlawan pertamamu," kata Halima Aden seperti dilansir dari People. Menurut Halima Aden, mengenakan hijab bukan hanya mengikuti syariat agama namun juga melindungi tubuhnya dari body shaming atau komentar negatif tentang kekurangan fisik.
“Masyarakat memberi tekanan pada perempuan untuk terlihat dengan cara tertentu," ujarnya. Halima Aden mengaku banyak yang bisa ditawarkan darinya daripada penampilan fisik saja.
Meski situasi saat ini cukup menegangkan bagi komunitas muslim di Amerika Serikat, Halima Aden mengatakan cara terbaik untuk mengatasi komentar sinis atau intimidasi tentang mengenakan hijab adalah dengan tidak menganggapnya sebagai masalah. "Aku menjalani hari-hariku seperti biasa, dan aku merasa tidak ada orang yang bisa mengancamku,” ujarnya.