TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang biasanya kamu lakukan sepanjang perjalanan mudikLebaran. Jika tidak menyetir atau menemani sopir, sebagian besar orang memilih tidur. Selain nyaman dan seperti diayun-ayun, tidur dapat menebus kelelahan serta berharap tubuh segar saat sampai tujuan.
Menurut penelitian dari Universitas Yale, Amerika, orang yang terlalu banyak tidur -termasuk dalam perjalanan, akan mengganggu kadar gula darah. Dalam riset tersebut, peneliti mengamati pola tidur 1.709 pria dan menemukan mereka yang tidur kurang dari 6 jam sehari memiliki dua kali risiko diabetes. Baca: Mudik Lebaran, Perhatikan Baju yang Nyaman di Perjalanan
Adapun mereka yang tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko peningkatan kadar gula darah sampai tiga kali lipat. Dalam studi ini, peneliti menemukan terjadi peningkatan kadar hemoglobin A1C -penanda diabetes berkaitan dengan tidur, dalam darah responden yang kurang dan kelebihan tidur.
"Studi ini menemukan kadar A1C hemoglobin akan stabil jika Anda tidur dalam waktu ideal, yakni antara 7 sampai 8 jam sehari," kata Eric Yan, MD, spesialis nutrisi dokter di Valens Medical di Irvine, California. Baca juga: 3 Solusi Pelindung Rumah saat Ditinggal Mudik
Supaya durasi tidur tetap teratur selama perjalanan, segera istirahat jika tubuh sudah lelah dan mata mengantuk. Apabila kamu punya waktu untuk mengingap di hotel, hindari menonton televisi dan minum minuman berkafein. Sebaiknya, mandi pakai air hangat karena akan membantu tidur lebih cepat dan bikin tubuh rileks.
Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan
2 Agustus 2017
Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap kondisi jaringan jalan nasional dan semua jalan tol dalam kondisi yang lebih baik pada mudik Lebaran 2018.