Kembali Bekerja Setelah Cuti Panjang, Awas Diskriminasi

Reporter

Senin, 12 Juni 2017 05:25 WIB

Ilustrasi wanita bekerja. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga konsultan sumber daya manusia global, Robert Walters, baru-baru ini merilis hasil survei yang menyebutkan 65 persen perempuan berkarier di Asia berhenti bekerja. Di Indonesia sendiri, ada 66 persen perempuan berkarier yang menyatakan suatu saat akan berhenti bekerja dengan berbagai alasan, yang tak melulu terkait dengan keluarga dan perannya sebagai ibu.

Bagi perempuan yang sempat cuti panjang seperti ini, kembali bekerja butuh perjuangan. "Memasuki dunia kerja lagi setelah setahun-dua tahun rehat bukan hal mudah. Ada berbagai tantangan, termasuk dari perusahaan yang ragu-ragu mempekerjakan kembali perempuan yang sempat rehat," kata Manajer Robert Walters Indonesia, Glorya Tay.

Dia menjelaskan, perusahaan umumnya belum memprioritaskan perempuan dari kelompok ini karena kemungkinan adanya jurang pengetahuan atas kondisi saat itu. Kekhawatiran lainnya, mereka dipandang tidak akan berkomitmen penuh pada pekerjaan. Sementara pengalaman dan keterampilan yang spesifik tidak dipertimbangkan.

Berhasil berkantor lagi bukan berarti masalah selesai. Glorya mengungkapkan, ada tiga diskriminasi yang sering dihadapi perempuan yang kembali bekerja, baik di perusahaan yang sama maupun di perusahaan berbeda. Upah yang tidak adil adalah salah satunya. "Kebanyakan diupah dengan jumlah yang sama atau bahkan lebih rendah dari sebelumnya," ucap dia.

Glorya menyebutkan, sebanyak 53 persen perempuan yang kembali aktif bekerja tidak diberi pelatihan apa pun. Padahal, kata dia, program orientasi karyawan adalah salah satu solusi yang menjembatani antara perusahaan dan karyawan.

Lia Susetio, Kepala Komunikasi Korporat BNI Life Insurance, adalah contoh perempuan yang sukses kembali ke dunia kerja setelah dua tahun cuti. Alasannya rehat kala itu adalah mengelola bisnis. Ketika memutuskan kembali bekerja, dia hanya butuh waktu empat bulan hingga akhirnya menginjakkan kaki di gedung perkantoran lagi.

Dia termasuk cepat kembali karena menjaga koneksi. "Saya menghubungi lagi koneksi yang mungkin bisa membantu saya kembali bekerja," ujar dia. Selain itu, selama rehat, Lia tetap memantau dunia komunikasi pemasaran. Setelah diterima pun, dia terus belajar. "Jangan malu bertanya dan jangan berhenti belajar."

DINI PRAMITA

Berita lainnya:
7 Keuntungan Bekerja di Perusahaan Kecil
Tips Karier: Strategi agar Kian Produktif Saat Puasa
10 Tanda Perusahaan yang Tak Layak Jadi Tempat Bekerja

Berita terkait

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

4 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

6 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

10 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya

Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?

Baca Selengkapnya