Anak Disabilitas, Orang Tua Berhenti Bekerja! Ini Sebabnya

Reporter

Rabu, 7 Juni 2017 20:02 WIB

Ilustrasi penyandang cacat / kaum difabel. REUTERS/Rafael Marchante

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sebuah survei, lebih dari 30 persen orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus meninggalkan pekerjaan mereka. Survei tersebut dilakukan The National Survey of Children With Special Health Care Needs.

Ada alasan sendiri yang diungkapkan orang tua untuk mengambil keputusan berat tersebut. Berikut beberapa alasannya, seperti dilansir The Mighty.

1. Kurangnya fasilitas untuk anak dengan disabilitas
Seseorang harus bertanggung jawab menjaga anak ketika kita bekerja, bisa perawat, home daycare, pengasuh, atau anggota keluarga. Bagi keluarga yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus, menemukan pengasuhan sehari-hari yang tepat sangat sulit.

Banyak fasilitas tempat penitipan anak biasa yang tidak mengakomodasi anak disabilitas dan memiliki kebutuhan yang sangat kompleks. Perawat atau pengasuh memungkinkan, tapi biaya untuk memperkerjakan ahli tentunya tidak sedikit.

2. Memiliki banyak janji pertemuan
Anak dengan kebutuhan khusus sering perlu bertemu dengan banyak ahli atau dokter secara rutin di klinik. Mereka butuh terapi yang harus dilakukan secara berkala, bahkan dalam setiap minggunya. Bahkan beberapa keluarga tak pernah tidak pergi ke rumah sakit dalam satu bulan. Itu sebabnya komitmen dengan organisasi atau pekerjaan yang memiliki jadwal yang padat menjadi tidak memungkinkan bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

3. Banyak kejadian tidak terduga
Seiring perkembangan seorang anak, banyak kejadian darurat yang tidak terduga dan orang tua dengan anak berkebutuhan khusus harus sigap dan siap sedia setiap saat.

4. Setiap karyawan bisa diganti begitu saja
Kenyataan pahit dalam dunia kapitalis adalah bahwa setiap karyawan bisa tergantikan. Dunia yang bergerak semakin cepat dan perkembangan segala sesuatu yang dinamis, juga kurangnya kepuasan pegawai serta hanya memikirkan keuntungan, mendukung pernyataan itu. Jika seseorang tidak bisa mengikuti ritme dunia kerja yang seperti itu, korporasi (yang hanya memikirkan laba) tidak sungkan mengganti karyawannya dengan yang baru. Terlebih, semakin banyak tenaga kerja yang memiliki kompetensi baik di pasaran.

5. Butuh banyak waktu merencanakan perawatan
Terus-menerus berbicara di telepon dan berhubungan dengan banyak orang bisa menyita waktu. Untuk mengkordinasikan dan mengatur kebutuhan hidup sehari-hari, manusia sekarang sangat bergantung pada telepon dan butuh waktu yang banyak untuk melakukannya.

Ada banyak obat-obatan yang harus dipesan, asuransi yang harus diklaim, peralatan kesehatan, terapi, janji bertemu dengan ahli yang harus diperbarui. Pekerjaan rumah bisa jadi lebih banyak dan urusan birokrasi untuk mendapatkan pelayanan terbaik bagi anak bisa jadi menguras energi.

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
Gara-gara Anoreksia, Putri Victoria dari Swedia Bertemu Jodoh
Fakta Dibalik Pasangan yang Selalu Tampak Mesra
Masihkah Istri Mencintai Anda? Cek 10 Tandanya

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya