Petugas balai Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan menunjukan Lobster dibawah 200 gram ketika akan diekspor ke Cina di Bandara Soekarno Hatta, Banten, 30 Januari 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta -Para ahli kesehatan memang menyarankan kita mengkonsumsi ikan dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian kita.
Namun, nyatanya tak semua jenis ikan bisa kita konsumsi. Alih-alih sehat, beberapa jenis ikan justru bisa memicu masalah pada tubuh. Jenis ikan apa saja yang perlu dihindari?
1. Hiu, todak, dan tuna ahl. Ketiga jenis ikan ini memang mengandung nilai gizi untuk tubuh, tapi mengandung merkuri yang tinggi. Karena itu, Ginekolog dari Hackensack University Medical Center di New Jersey, Dr. Manny Alvarez tak menyarankan untuk mengkonsumsinya hingga dua kali dalam seminggu.
Sebenarnya, Dewan Pertahanan Sumber Daya Nasional di Amerika Serikat menyarankan masyarakat tak mengonsumsi ketiga jenis ikan ini karena kandungan merkurinya yang tinggi. Di sisi lain, konsumsi hiu, todak, dan tuna ahl bisa merusak keseimbangan lingkungan.
Selain ketiga ikan itu, ikan kerapu, ikan laut Chili, tuna sirip kuning, tuna albacore kalengan, dan makarel Spanyol sebaiknya tak dikonsumsi lebih dari tiga kali dalam sebulan.
2. Ikan kod Atlantik Penangkapan berlebihan ikan kod Atlantik selama beberapa dekade belakangan ini menyebabkan masalah dalam populasi ikan itu. Jika Anda tertarik ingin mengkonsumsi kod Atlantik saat berkunjung ke Portugal, Spanyol, Italia, dan Brasil, cobalah memilih kod yang berasal dari lahan peternakan ikan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Lobster dan belut Lobster sangat tinggi kolesterol, di samping harganya yang relatif mahal dan tak lebih bernilai gizi ketimbang jenis ikan lain.
Selain lobster, jenis lain yang sebaiknya tak Anda konsumsi antara lain belut karena kandungan lemak dan merkurinya tinggi. Demikian seperti dilansir Fox News.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
8 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.