TEMPO.CO, Jakarta - Irritable bowel syndrome atau IBS adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pencernaan. Penyakit kronis ini menyerang usus besar dan mungkin akan timbul-hilang selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.
Sayangnya, penyakit ini sering salah didiagnosis karena gejalanya mirip dengan masalah kesehatan lain, terutama yang berkaitan dengan pencernaan, seperti penyakit Crohn. Untuk mengetahui seperti apa IBS, simak penjelasan berikut ini, seperti dikutip dari laman Hello.
#Gejala Gejala IBS biasanya semakin parah setelah makan dan cenderung timbul-hilang. Pada beberapa orang, gejalanya bisa dipicu makanan atau minuman yang dikonsumsi, serta bisa berlangsung berhari-hari sebelum akhirnya membaik. Berikut ini gejala umumnya. - Sakit dan kram perut - Perubahan pada aktivitas perut, seperti sembelit atau diare - Kentut terus-menerus - Kembung - Mulas - Kotoran berlendir
Berikut ini gejala lainnya. - Tak bertenaga - Mual - Nyeri punggung - Masalah di saluran kencing - Gejala bisa dipicu depresi atau kegelisahan
#Diagnosis Tak perlu ada tes khusus untuk mendiagnosis IBS. Namun, bila gejala sudah berlangsung lebih dari 6 bulan, dokter akan mengatur tes lanjutan, seperti tes darah, untuk mengetahui jika ada penyakit lain dengan gejala serupa.
#Perawatan Perubahan pola makan dan gaya hidup akan memberi dampak besar untuk mencegah IBS. Untuk mengetahui apa yang memicu IBS, cobalah membuat catatan mengenai apa saja yang sudah dimakan dan adakah reaksi tertentu. Sebab, bisa saja, bukan makanan yang memicu IBS, tapi suasana hati, misalnya stres atau rasa lelah.
Gandum dan produk susu adalah pemicu terbesar IBS. Kopi dan kacang-kacangan juga bisa menyebabkan perut kembung, tidak nyaman, dan diare. Banyak penderita IBS yang melakukan diet dengan mengkonsumsi makanan berjenis karbohidrat yang tak mudah dihancurkan dan diserap usus. Konsultasikan jenis makanan yang cocok kepada pakar diet atau ahli gizi.
#Suplemen Beberapa suplemen bisa meredakan gejala IBS, misalnya magnesium, yang membantu merilekskan otot serta mencegah kram dan kejang. Probiotik juga bisa membantu menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, kekurangan vitamin B6 bisa menyebabkan IBS sehingga asupannya harus tercukupi.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
8 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.