TEMPO.CO, Jakarta - Melahirkan bisa menjadi peristiwa traumatis bagi banyak wanita. Buat mereka yang mengalami trauma, anjuran standar istirahat enam bulan dianggap terlalu singkat untuk memulihkan trauma fisik dan psikis.
Para peneliti di Universitas Salford menyatakan seorang perempuan yang baru bersalin butuh waktu istirahat setahun untuk memulihkan diri. Pemimpin penulis penelitian, Dr Wray, menganggap waktu enam bulan hanyalah gurauan belaka.
Dr Wray mengaku banyak ibu yang baru melahirkan dan sedang dalam masa menyusui tidak puas dengan waktu istirahat yang diberikan, terutama berkaitan dengan dampak psikologis. "Mereka ingin waktu istirahat yang lebih lama," kata Wray seperti dikutip Tempo dari Dailymail.
Dalam wawancaranya dengan beberapa ibu baru, mereka sulit kembali bekerja setelah masa cuti melahirkan selama dua bulan berakhir. Tubuh mereka masih dalam masa pemulihan, bahkan masih dirasakan hingga 60 hari pasca-melahirkan.
Beberapa ibu menderita trauma mental dan emosional, termasuk depresi, stres, kegelisahan, rasa lelah, dan ketidaknyamanan fisik yang terus berlangsung selama 6-7 bulan setelah bersalin. Begitu menurut penelitian yang dimuat di International Journal of Obstetrics & Gynaecology.
Sebuah penelitian mengenai ibu-ibu tersebut yang diterbitkan pada 2015 dalam jurnal ini juga menyatakan hal serupa. Para ibu yang diteliti mengaku merasakan sakit punggung, cedera otot, dan sobek di anus.
Dr Wray juga menyebutkan layanan medis pasca-melahirkan selama 6-8 bulan setelah bersalin sangat penting karena kebanyakan ibu layak mendapatkan lebih banyak dukungan dan perawatan dari sistem medis yang ada.
PIPIT
Berita lainnya:
5 Alasan Cowok Bisa Main Gitar Itu Seksi
Bintang yang Beruntung dan Sial di 2017
Tips Parenting: Cara Menghadapi Anak yang Mulai Pacaran
Berita terkait
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?
4 hari lalu
Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?
Baca SelengkapnyaPentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan
5 hari lalu
Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.
Baca SelengkapnyaCegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan
8 hari lalu
Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI
15 hari lalu
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin
16 hari lalu
Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.
Baca SelengkapnyaRisiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya
25 hari lalu
Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.
Baca SelengkapnyaRagam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius
27 hari lalu
Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?
Baca Selengkapnya4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan
28 hari lalu
Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.
Baca SelengkapnyaPenanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan
29 hari lalu
Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein
30 hari lalu
Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.
Baca Selengkapnya