Ilustrasi anak laki-laki bercerita pada ibunya. cdn.com
TEMPO.CO, Jakarta - Konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti mengatakan secara fitrah ibu dan ayah sama-sama tak bisa berjauhan dengan anak mereka.
Musababnya, menurut dia, peran dan fungsi ayah dan ibu sangat diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang setiap anak, berapapun usia mereka. Namun demikian pada beberapa kasus, kita kerap melihat anak yang terpisah dari orang tuanya, entah ayah atau ibu.
Anggia mengatakan, seorang ibu yang berpisah dengan anak-anaknya, apalagi karena paksaan orang lain, tentu akan terasa sangat berat. "Ibu bisa mengalami gangguan pskilogis," ujarnya.
Terlebih, Anggia melanjutkan, jika ibu berjauhan dengan anaknya yang masih balita atau kebutuhan hidupnya masih harus ditopang oleh sang ibu. "Gangguan psikologis yang mungkin terjadi mulai dari stres yang menyebabkan keluhan fisik, misal sering pingsan, hingga depresi," ujar dia.
Kasus berpisahnya anak dengan ibu atau ayah mereka, menurut dia, bisanya terjadi jika ada fakta kalau salah satu orang tuanya dianggap merusak atau membahayakan anak. Contoh, salah satu orang tua memiliki gangguan kejiwaan yang cukup akut dan atau memiliki perangai atau pola hidup yang tidak sehat dan tidak benar secara fatal.