TEMPO.CO, Jakarta - Di media sosial, akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah pelakor atau valakor. Meski istilah ini sedang populer, nyatanya tak sedikit orang yang belum tahu maknanya.
Pelakor atau valakor berarti perebut pasangan lelaki atau perebut suami orang lain. Konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti mengatakan istilah pelakor tidak hanya berlaku di dunia maya. Baca: 5 Urusan Sepele yang Bisa Bikin Pacar Marah
Anggia menjelaskan ada beberapa kesalahan nyata sehingga seseorang rentan dan dengan mudahnya dicap sebagai pelakor. Berikut ini rinciannya:
1. Diduga memiliki kedekatan spesial dengan pasangan, khususnya suami, orang lain, baik terkait pekerjaan maupun tidak.
2. Banyak ditemukan bukti dan saksi kebersamaan, bahkan di luar kepentingan pekerjaan.
3. Bukti pembicaraan melalui telepon atau chating yang dianggap tidak biasa. Misalnya, terlalu sering dan atau dengan bahasa atau panggilan yang dianggap tidak biasa, dan atau dengan konten yang tidak seharusnya, terlalu perhatian atau terlalu vulgar.
4. Ditemukan beberapa pemberian barang, baik barang sungguhan maupun bukti transfer uang dalam jumlah dan intensitas yang tidak biasa.
5. Kedekatan berbanding lurus dengan munculnya informasi keretakan rumah tangga seseorang yang sedang dekat dengan orang tersebut. Terlebih jika sampai sampai berpisah.