TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang yang sudah bersantap sahur memilih tidur lagi sembari menunggu azan subuh di bulan Ramadan. Padahal cara ini berbahaya karena dapat memicu gangguan pencernaan.
Konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Ari Fahrial Syam mengatakan mereka yang langsung tidur setelah sahur membuat asam lambung balik arah atau kembali ke kerongkongan yang pada akhirnya bisa menimbulkan masalah pada saluran cerna atas. "Terlebih jika sudah punya penyakit maag, maka kebiasaan ini meningkatkan risiko terjadinya masalah pada lambung, seperti dispepsia," kata Ari seperti dikutip dari keterangan tertulis Philips Indonesia.
Selain tidur setelah sahur, beberapa kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan selama puasa adalah makan berlebihan saat berbuka, diikuti dengan merokok. Ari menyarankan agar berbuka puasa dengan porsi sedang. Misalnya dimulai dengan makanan ringan dalam porsi kecil, lalu menunggu hingga setelah salat Magrib sebelum melanjutkan makanan utama. Baca: Hindari Minum Teh Saat Sahur, Ini Alasannya
"Budaya balas dendam untuk menggandakan makan siang dan makan malam saat berbuka harus dihindari," ujarnya. "Biasakan diri berhenti makan dua jam sebelum tidur agar pencernaan bisa bekerja optimal."
Selama berpuasa, Ari melanjutkan, orang sering menghadapi masalah asam lambung. Meski bukan merupakan penyakit mematikan namun dapat menimbulkan komplikasi. Salah satu implikasi dari penyakit lambung adalah GERD atau gastroesophageal reflux disease. Ini merupakan penyakit pencernaan yang paling umum terjadi pada orang dewasa.
Gejala khas dari GERD adalah rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang balik arah seperti ada yang mengganjal, atau disebut juga sebagai heartburn. Heartburn yang berhubungan dengan GERD biasanya dialami setelah makan. Gejala GERD lainnya adalah suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis, terutama pada malam hari. Baca juga: Pilah Pilih Makanan yang Tepat untuk Berbuka dan Sahur
Menurut Ari, penanganan penderita GERD pada prinsipnya menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Caranya dengan mengubah gaya hidup, bila perlu melalui intervensi medis. Pasien GERD disarankan untuk tidak mengkonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, dan meningkatkan konsumsi buah dan sayur.
Penderita GERD juga disarankan tidak mengkonsumsi daging dan jeroan pada saat yang bersamaan, tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam, kurangi kafein, alkohol, dan soda. Selain itu, hindari stres dan kendalikan berat badan hingga mencapai indeks massa tubuh ideal, serta hindari tidur 2 jam setelah makan, karena bisa menyebabkan refluks asam lambung. Artikel terkait: Beras Merah Sebaiknya Ada di Menu Sahur, Ini Penjelasannya
DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
7 Manfaat Kesehatan Berpuasa Ramadan
Ramadan, Syahrini Enggan Show di Luar Kota
Berita terkait
Itikaf Ramadan di Malam Lailatul Qadar
6 Juni 2018
Selama Ramadan pintu masjid terbuka sepanjang hari untuk mereka yang ingin menjalankan itikaf.
Baca SelengkapnyaDemi Penentuan Ramadan, Muhammadiyah Bangun Observatorium di Yogya
25 Juli 2017
Keberadaan kedua observatorium ilmu falak atau hisab itu bisa memperkokoh penentuan awal Ramadan dan 1 Syawal dengan observasi ilmiah.
Baca SelengkapnyaOperasi Ramadniya 2017, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurun
4 Juli 2017
Dalam Operasi Ramadniya 2017 terjadi 95 kasus kecelakaan lalu lintas, sedangkan tahun lalu 132 kasus.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Pengunjung Kebun Binatang Bandung 21 Ribu
2 Juli 2017
Jumlah pengunjung Kebun Binatang Bandung pada masa liburan Hari Raya Idul Fitri 2017 meningkat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina Siapkan Kantong BBM di Sumatera Barat untuk Arus Balik
1 Juli 2017
PT Pertamina (Persero) Region I Sumatera Bagian Utara menambah jumlah pasokan bahan bakar minyak untuk arus balik di Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaKapolri: Angka Kecelakaan Lebaran di Jawa Barat Turun 47 Persen
30 Juni 2017
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan angka kecelakaan lalu lintas pada Lebaran 2017 di Jawa Barat menurun hingga 47 persen dari tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBelanja Masyarakat di Ramadan Tahun Ini Dinilai Tak Begitu Kuat
30 Juni 2017
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, belanja masyarakat selama Ramadan tahun ini tak begitu kuat.
Baca SelengkapnyaPendonor On Call, Kiat PMI Pasaman Barat Cari Darah saat Lebaran
29 Juni 2017
PMI Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat memiliki program donor darah on call untuk menyediakan darah bagi yang membutuhkan selama libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaPacu Biduk, Tradisi Memeriahkan Lebaran di Jambi
29 Juni 2017
Lomba pacu biduk merupakan tradisi turun-temurun warga Desa Teluk Sikumbang, Merangin, Jambi, dalam memeriahkan Lebaran.
Baca SelengkapnyaRamadan Penuh Tantangan Keluarga Perantau di Jepang
27 Juni 2017
Sebuah keluarga perantau dari Bandung yang tinggal di Tsukuba, Jepang, berpuasa selama hampir 17 jam.
Baca Selengkapnya