TEMPO.CO, Jakarta - Sudah banyak orang yang sadar akan bahaya terlalu banyak minum minuman ringan bagi kesehatan. Tapi kesegarannya, terutama saat udara panas, membuat orang tetap saja meminumnya dan melupakan banyaknya kalori yang mengalir ke dalam tubuh.
Waspadalah, minuman ringan hanya memberi nikmat sesaat. Untuk memahami apa saja dampak buruk minuman ringan bagi tubuh, tak ada salahnya menyimak penjelasan yang dikutip Tempo dari India Times berikut ini.
1. Meningkatkan risiko diabetes Kandungan gula yang tinggi membuat minuman ringan bisa menjadi penyebab diabetes. Menurut sebuah penelitian, konsumsi minuman ringan telah menyebabkan 130 ribu orang terserang diabetes setiap tahun.
2. Meningkatkan risiko kanker Menenggak dua kemasan minuman ringan dalam seminggu bisa meningkatkan produksi insulin dalam tubuh dan menggandakan risiko terkena kanker pankreas. Perempuan yang senang minum minuman ringan berisiko lebih besar terserang kanker payudara karena zat pewarna yang digunakan mengandung karsinogen.
3. Membuat lebih agresif Menurut penelitian dari Universitas Vermont di Amerika Serikat, konsumsi minuman ringan yang berlebihan di kalangan remaja membuat mereka lebih agresif dan kasar.
4. Merusak gigi dan gusi Sekaleng cola mengandung setidaknya delapan sendok teh gula sehingga menambah risiko kerusakan gigi dan gusi. Bukan hanya itu, terlalu banyak minum cola akan membuat warna gigi menguning, bahkan cokelat.
5. Menyebabkan obesitas Salah satu dampak terburuk minuman ringan adalah menyebabkan obesitas di kalangan remaja, terutama akibat kandungan gulanya yang sangat tinggi.
6. Meningkatkan risiko sakit jantung Kandungan gula dalam minuman ringan menyebabkan lemak menumpuk di dalam tubuh, termasuk di sekitar jantung, sehingga kesehatan organ vital ini menjadi taruhannya.
7. Mempercepat penuaan Menurut para peneliti di Amerika Serikat, menenggak terlalu banyak minuman ringan dengan kandungan gula tinggi akan menyebabkan perubahan DNA dalam tubuh sehingga mempercepat proses penuaan.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.