TEMPO.CO, Jakarta - Tidur adalah kebutuhan pokok. Namun beberapa kebiasaan malam hari membuat kita sulit tidur. Jika hal ini dibiarkan berlangsung lama, beberapa gangguan kesehatan seperti radang sendi, depresi, insomnia, dan gangguan tidur akan datang.
Berhentilah melakukan kebiasaan buruk pada malam hari sebelum tidur. Inilah hal-hal yang harus dilakukan.
#Berbaring di atas tempat tidur Jika tidak bisa tidur dalam waktu 15 atau 20 menit setelah berbaring, hal terbaik yang harus dilakukan adalah bangun lalu melakukan sesuatu yang menenangkan, misalnya membaca buku, mendengarkan musik, latihan pernapasan atau meditasi. “Kembalilah ke tempat tidur jika memang sudah sangat mengantuk,”ujar Raj Dasgupta, MD, pakar tidur sekaligus asisten profesor di Universitas California Selatan di Amerika Serikat.
#Merokok Nikotin merupakan stimulan yang mengganggu jam sirkadian di paru-paru dan otak sehingga bisa mempengaruhi kemampuan kognitif dan suasana hati, bahkan, menyebabkan depresi dan kecemasan. Merokok saat mengantuk juga berbahaya.
“Saya memiliki pasien yang tertidur ketika tengah merokok. Alhasil, ia menjatuhkan rokoknya ke karpet dan menimbulkan kebakaran,” kata dr. Christoper Winter, spesialis tidur dan ahli saraf di Charlottesville, Virginia, Amerika Serikat.
#Menyalakan televisi atau gawai Menonton televisi, mengecek surel, main Facebook menghambat jam tidur. Cahaya biru yang keluar dari barang elektronik menghalangi produksi melatonin, hormon di otak yang bertanggung jawab mengatur ritme sirkadian tubuh. “Teknologi merupakan alasan utama mengapa kita sering gelisah dan terbangun di malam hari,” kata Dasgupta.
#Ngemil Membuka kulkas dan mencari camilan di malam hari bisa merusak ritme sirkadian. Perut kenyang membuat sulit tidur. Selain itu, makanan pedas dan kafein juga bisa merusak jam tidur kita. Boleh mengemil, asal memilih makanan yang sehat seperti buah dan yogurt.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
6 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.