Melihat Dunia Mode Swedia Lewat Stockholm Fashion District
Editor
Juli Hantoro
Senin, 22 Mei 2017 17:01 WIB
TEMPO.CO, Stockholm - Swedia tak hanya dikenal dengan berbagai produk otomotif seperti Volvo dan Scania atau teknologi informasinya semacam Ericsson, tapi juga produk fashion-nya. Negeri di Skandinavia itu pun jadi salah satu kiblat mode dunia dengan berbagai produknya.
Untuk terus mengembangkan dunia mode di sana, Swedia memiliki satu distrik fashion yang cukup terkenal yaitu Stockholm Fashion District di wilayah Nacka Strand. Tempat ini dibuat untuk para desainer dan timnya, pembeli dan penjual dari merek-merek internasional di bidang pakaian, sepatu, tas dan aksesoris fashion lainnya. Tempat ini juga dirancang untuk belajar serta bertemunya para ahli di bidang mode.
Vanessa Leporati, Head of Development &Partners, Stockholm Fashion District menerangkan, tempat ini dibangun di atas lahan seluas 14.300 meter persegi. Dalam tahun pertama saja, mereka sudah memiliki 155 showroom dengan lebih dari 900 merek terkenal seperti Lacoste, RockN’Blue Maison &Scotch, dan lainnya.
“Fokus utama kami bukan hanya meningkatkan nilai transaksi tapi juga solusi bisnis jangka panjang dan berkelanjutan,” kata Vanessa saat ditemui pada Rabu 10 Mei 2017 lalu. Menurut dia, Stockholm Fashion District tak hanya memberikan ruang bagi para pelaku industri besar, tapi juga para desainer dan perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar dan bisnis fashion di Swedia.
Vanessa mengatakan distrik fashion ini terus dikembangkan untuk menjaring bakat-bakat baru di bidang mode. Mereka juga menjadi salah satu pendukung utama untuk acara Stockholm Fashion Week. “Kami akan terus mengembangkan bisnis ini, dan tentu saja bisnis dengan hati,” kata dia.
Tempo sempat melongok beberapa showroom yang ada di sana. Beberapa showroom tampak memamerkan busana-busana ciamik dengan desain yang elegan.
Busana-busana musim dingin masih tampak terpajang di sana. Stockholm pada awal Mei lalu memang masih dingin. Bahkan saat baru tiba di Stockholm, kami sempat disambut hujan salju.
Selanjutnya : Bagaimana Swedia bertahan di industri mode?
<!--more-->
Untuk mempertahankan industri mode mereka tetap jadi yang terdepan, Swedia kini menatap dunia fashion yang berkelanjutan. Menurut data yang disebut oleh Asosiasi Merek Fashion Swedia (ASFB) hingga 2016, industri fashion negeri itu mewakili 11 persen total ekspor Swedia. Adapun perputaran uang di bisnis ini mencapai 305 miliar Kron Swedia pada 2015.
Emma Ohlson, Sekretaris Jenderal ASFB yang menerima lima jurnalis dari Indonesia termasuk Tempo, mengatakan pertumbuhan dunia fashion di Swedia sangat cepat. Rata-rata pertumbuhan industri fashion di Swedia mencapai 15 persen per tahun. Adapun nilai ekspornya pada 2015 tumbuh mencapai 19,6 persen dan untuk pasar domestik mencapai 7 persen.
Dr. Asa Ostlun dari Mistra Future Fashion menerangkan tentang bagaimana Swedia kini tengah menatap dunia fashion yang berkelanjutan. Menurut Asa, dunia fesyen menghadapi tantangan lingkungan dan social global yang cukup pelik karena pertumbuhan jumlah penduduk dan pembangunan ekonomi. “Ada dampak lingkungan yang signifikan dari industri mode, terutama dari penggunaan air dan bahan kimia,” kata Asa Ostlun saat ditemui di kantor ASFB, Jumat 12 Mei 2017 lalu.
Dia mengatakan perlu solusi inovatif untuk memecahkan atau memperbaiki masalah lingkungan yang paling penting, seperti penggunaan air, energi, dan bahan kimia beracun. Riset terus dikembangkan agar bahan-bahan yang digunakan untuk membuat busana dan berbagai produk fashion lainnya ramah lingkungan.
JULI HANTORO
Baca juga :
ASI Berjuta Manfaatnya, Cegah Obesitas sampai Anti Kanker
Sekitar 75 Persen Pekerja Mengalami Monday Blues, Anda Juga?
Menjaga Kulit Selama Ramadan, Jangan Lupa Pelembap