Umur yang Tepat Mengajarkan Anak Berkompromi

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 20:01 WIB

Ilustrasi ibu menemani anaknya belajar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali anak ribut karena berebut mainan. Umumnya orang tua meminta anak yang besar untuk mengalah. Lebih baik orang tua mengajarkan anak untuk berkompromi.

Psikolog perkembangan anak, Rose Mini, mengatakan kompromi bisa diajarkan kepada anak sejak usia 4 atau 5 tahun. Di usia ini perkembangan kognitif anak menyangkut hal-hal yang konkret, atau disebut concrete operation cognitive.

Pada periode ini, anak tak akan mengerti jika diberi penjelasan tentang definisi kompromi, negosiasi, atau diplomasi. Karena itu, cara mengajarinya dilakukan dengan bentuk permainan nyata.

Misalnya saat bermain. Tidak jarang anak berebut untuk lebih dulu. Kondisi seperti ini bisa terjadi pada anak balita hingga anak kelas III sekolah dasar. Untuk anak yang sudah duduk di bangku SD, tentu bisa diarahkan agar berunding, siapa yang main lebih dulu.

Namun, tidak jarang di antara mereka tak ada yang mau mengalah. Inginnya menang sendiri, sebagaimana anak usia TK dan prasekolah. Ketika dua anak berebut, tidak bisa menyelesaikan masalah mereka, diperlukan keterlibatan orang ketiga. Dalam hal ini, keluarga atau orang terdekat lainnya.

"Misalnya saat main mobil-mobilan, ibu bisa mengarahkan si A duluan lima kali, setelah itu ganti si B," ujar psikolog yang biasa dipanggil Bunda Romi ini, mengilustrasikan kepada Tempo, Jumat lalu.

Orang ketiga tentu tidak selamanya dilibatkan. Setelah perkembangan interpersonal anak baik, keterlibatan itu harus mulai dikurangi.

Menurut Bunda Romi, mengajari anak berkompromi secara tidak langsung juga melatih anak berdiplomasi dan menumbuhkan rasa empati kepada teman sepermainan dan lingkungan sekitar, yang pada akhirnya mendorong perkembangan interaksi sosialnya.

Apa yang terjadi pada Nia dan Ryan, menurut Romi, bisa saja karena Rachma telah membiasakan sejak dini. Sehingga anak yang masih duduk di kelas III SD bisa berdiplomasi dengan sang kakak untuk dapat bermain origami. Sedangkan sang kakak memiliki rasa empati kepada adik, dan memberinya kesempatan memakai diary.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Keajaiban Aroma Rosemary buat Daya Ingat Anak
Loofah, Membersihkan atau Sarang Kuman? Ini Penelitiannya
Mengapa Bayi Tak Boleh Minum Air Putih?



Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya