Ilustrasi wanita menggendong tas. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kedokteran olahraga, Andi Kurniawan, pernah mengungkapkan sekitar 80 persen masalah bahu wanita terjadi akibat beban tas yang terlalu berat. Tidak hanya bahu, tas yang terlalu berat juga rentan memicu sakit punggung.
Sayangnya, hal ini kerap tidak disadari sehingga rasa sakit tersebut menjadi parah dan membutuhkan penanganan lebih lanjut. Frozen shoulder misalnya, yaitu kondisi sendi di sekitar bahu yang kaku dan terbatas ruang geraknya, bisa disebabkan kebiasaan membawa tas yang berat.
Untuk mencegah hal ini, waspadai beberapa ciri-ciri berikut yang menandakan tas yang kita bawa terlalu berat. Jika benang dan pinggiran tas cepat rusak, tandanya kita sering membawa beban yang terlalu berat.
Perhatikan juga langkah kaki ketika berjalan. Itu saran instruktur pilates, Alessa Caridi. Jika langkah satu kaki lebih panjang dibanding yang lainnya, tandanya beban tas yang dibawa terlalu berat karena langkah yang tidak sama ini merupakan cara tubuh menyeimbangkan diri, seperti dilansir laman Bustle.
Sebelum membawa tas, berkacalah sambil menyandang tas. Posisi badan atau bahu yang miring menandakan tas terlalu berat.
Selain itu, timbul rasa sakit. Banyak hal yang bisa memicu sakit kepala. Salah satunya penggunaan tas tangan yang menyebabkan salah satu sisi tubuh bekerja berlebihan. Sakit leher hingga mati rasa pada lengan juga rentan dialami ketika membawa tas yang terlalu berat.
Tas yang terlalu berat juga akan menekan kulit dan meninggalkan bekas. Bekas ini terkadang diikuti kulit yang memerah dan sensasi terbakar.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
3 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.