TEMPO.CO, Jakarta - Selalu ada cairan pencuci tangan di setiap beberapa meter di dinding rumah sakit. Cairan pencuci tangan itu bukan sembarang diletakkan di sana, melainkan ada tujuannya. Baca: Cara Mencuci Tangan yang Benar
Dalam seminar Hand Hygiene Focus – Where are We Now di Jakarta, dijelaskan tentang infeksi nosokomial, atau Health Care-Associated Infections (HCAIs) yang merupakan infeksi yang menjangkit tubuh pasien pada saat berada di rumah sakit dan dapat berkembang menjadi infeksi yang parah. Baca juga:Menjilat Bibir dan Tak Cuci Tangan Bikin Kulitmu Menderita
Perlu diketahui, HCAI merupakan ancaman besar bagi keselamatan pasien karena dapat memperpanjang masa rawat inap dan menjadi salah satu penyebab utama kematian. Di negara berkembang, termasuk Indonesia, prevalensi penularan infeksi meningkat hingga 40 persen. Bahkan, 50 persen bayi baru lahir yang terjangkit infeksi nosokomial memiliki tingkat kemungkinan kematian lebih tinggi hingga 12-52 persen.
Prof. Didier Pittet, MD, MS, CBE dari WHO mengatakan sejak Oktober 2007, WHO telah mencanangkan kampanye kebersihan tangan global pertama Clean Care is Safer Care yang kemudian berubah menjadi SAVE LIVES: Clean Your Hands. "Kebersihan tangan adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun antiseptik pada saat mencuci tangan dengan air mengalir. Bisa juga menggunakan cairan pembersih yang mengandung alkohol sesuai dengan langkah-langkah sistematik yang ditentukan untuk mengurangi jumlah bakteri yang tersebar di tangan," ujarnya.
Infeksi nosokomial di rumah sakit diakibatkan oleh kurangnya kepatuhan para tenaga kesehatan. Rata-rata kepatuhan tenaga kesehatan di Indonesia dalam hal mencuci tangan hanya sekitar 20-40 persen. Penyebab lainnya, kurangnya pengawasan, praktek pencegahan yang buruk dan tidak tepat, serta keterbatasan informasi mengenai pengendalian infeksi di rumah sakit.
Kebersihan tangan merupakan salah satu kunci utama dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi. Berdasarkan penelitian Badan Kesehatan Dunia atau WHO, praktek kebersihan tangan yang sesuai dengan aturan dapat mengurangi risiko infeksi nosokomial hingga 40 persen.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.