Ilustrasi wanita tersenyum bersama teman. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Anda seseorang yang mudah bergaul, namun terkadang senang menyendiri. Dengan ciri-ciri seperti itu, Anda tergolong ekstrover atau introver, ya?
Ternyata, Anda bisa saja memiliki kedua jenis kepribadian tersebut. Jenis kepribadian di antara ekstrover dan introver, yaitu ambiver.
Ambiver merupakan jenis kepribadian campuran antara introver dan ekstrover.
Dengan kata lain, orang berkepribadian ambiver memiliki sifat-sifat seperti introver yang menyukai ketenangan dan juga ekstrover yang senang berada di keramaian.
Menurut psikolog kepribadian Brian Little, kepribadian ambiver ditentukan aktivitas otaknya.
Pada orang introver, stimulasi sel saraf di neurokorteks (bagian otak tempat kecerdasan berada) sangat tinggi. Ini membuat mereka lebih cepat merasa lelah bahkan stres, lalu mencari lingkungan tenang.
Sebaliknya, orang ekstrover justru kekurangan stimulasi di neurokeorteks. Akibatnya, seseorang menjadi cepat bosan dan kemudian mencari tempat yang ramai dan menyenangkan.
Bagaimana dengan orang ambiver? Mereka memiliki stimulasi yang cenderung stabil di neurokorteks, sehingga mereka dapat beradaptasi di dua lingkungan berbeda.