Anak Ketahuan Berbohong atau Menyontek, Jangan Langsung Dimarahi

Reporter

Minggu, 7 Mei 2017 07:21 WIB

Ilustrasi orang tua menasehati anak. howng.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebaiknya pendidikan di dalam keluarga diterapkan sebelum anak-anak masuk pada lingkungan berikutnya. Sebab, sekolah dan lingkungan baru akan mempengaruhi psikologis anak. Misalnya, menyontek di sekolah, menjadi hal aneh buat keluarga yang sejak awal menekankan anaknya untuk jujur.

Jika si anak terpengaruh dan ikut menyontek, lebih baik didiskusikan. "Kenapa menyontek, apakah susah ujiannya, yang mana yang tak bisa dikerjakan," kata Diena Haryana, Ketua Yayasan Semai Jiwa Amini. Model pendekatan seperti ini akan membuat si anak terbuka, dan orang tua punya kesempatan menghadang ketidakjujuran menjadi kebiasaan.

Meski demikian, bila ada laporan dari guru tentang si anak menyontek lagi, perlu komitmen antara anak dan orang tua. "Misalnya tak nonton televisi atau tak boleh main," ujar Diena. Tujuannya, anak paham akan kesalahannya dan membuat hal yang disukainya dilarang.

Pengajar psikologi Universitas Indonesia, Tjut Rifameutia, mengatakan apa pun yang dilakukan anak, orang tua adalah cermin pertama tingkah laku mereka. Karena itu, orang tua mesti mengenali karakter anak dan memahami nilai-nilai apa yang ingin dikembangkan bagi mereka. "Mama dan papa adalah guru pertama anak-anak," katanya.

Dalam tahap psikologis, perkembangan penting anak terjadi pada usia 5 tahun. "Saat itu anak-anak menyerap apa pun yang dilakukan orang tuanya," ujar Tjut. Orang tua, dia melanjutkan, semestinya mencontohkan bagaimana bicara jujur satu sama lain, termasuk kepada anak.

Misalnya, Tjut melanjutkan, jika ayah atau ibu berbuat salah, maka dia harus jujur mengakui kemudian meminta maaf. "Dari sini pembentukan karakter anak akan terjadi. Setidaknya, kalau anak berbuat salah dan memilih merahasiakannya, akan ada konflik batin dan orang tua bisa mendeteksinya," ujarnya.

Berikut langkah yang dapat dilakukan orang tua bila anak ketahuan berbohong atau menyontek:

1. Jangan langsung dimarahi atau dihukum
Bila baru sekali terjadi, jangan dihukum. Ajak anak dialog, mengapa dia melakukan hal itu. Beri alasan mengapa tak boleh melakukan hal itu. Misalnya, tak menghargai diri sendiri atau karena manusia punya akal budi sehingga bisa bila berusaha.

2. Utamakan proses
Tekankan, bukan soal nilai yang diinginkan orang tua, melainkan usaha anaknya. Jangan memarahi anak bila sudah belajar tapi nilainya kurang memuaskan. Tanya apa kesulitan si anak. Ajarkan anak lebih banyak untuk hal yang kurang dikuasai.

3. Jika perbuatan terulang
Bila ketahuan menyontek lagi, beri sanksi yang positif. Misalnya tidak melakukan aktivitas yang dia sukai selama beberapa waktu. Sebagai gantinya, ajak belajar bersama dan tekankan kepercayaan diri kepadanya.

4. Diskusi dengan anak
Beri waktu senggang, ajak anak mengobrol tentang apa yang terjadi di sekolah, sehingga ada gambaran bagaimana lingkungan sekolahnya.

5. Orang tua proaktif
Orang tua proaktif meminta guru memberi tahu bila anaknya menyontek atau berbohong.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Alasan Anak Menyontek
Produk Kesehatan Mengandung Perak, Apa Manfaatnya
Survei di Inggris Mengungkap Orang yang Hidupnya Paling Bahagia

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya