TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa produk kesehatan, seperti kaus kaki diabetes, gel antiseptik, masker dan baju bedah, sterilisator air minum, sampai sabun mandi memiliki unsur perak sebagai anti-bakteri.

Sebuah penelitian dari Universitas Wisconsin and California di Amerika Serikat pada 2012 menunjukkan pemakaian nano-partikel perak pada permukaan/lapisan pada produk atau peralatan kesehatan bermanfaat mengurangi koloni bakteri secara berkala.

Senior Brand Manager Lifeboy,, PT Unilever Indonesia Tbk, Evan Rickyanto, mengatakan perak bersifat menjaga agar sesuatu tetap steril. "Dengan begitu, perak mampu mencegah kuman sehingga penggunaan antibiotik berkurang," katanya di Jakarta, Selasa 2 Mei 2017.

Dokter anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda atau RSAB Harapan Kita Jakarta, Ariani Dewi Widodo mengatakan pengurangan penggunaan antibiotik itu perlu karena tak semua antibiotik mampu menangkal kuman. Virus mudah bermutasi dengan menjadi jenis lain, sedangkan bakteri beradaptasi dengan antibakteri sehingga menjadi superbug.

"Evolusi kuman ini tidak mungkin menciptakan antibitiok baru karena selain biayanya sangat mahal, superbug juga sangat cepat berubah," katanya. "Penciptaan antibiotik baru pasti tidak sebanding dengan tingkat percepatan resistansi obat. Belum lagi antibiotik baru harganya pasti jauh lebih mahal."

Untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh anak, Ariani mengatakan, beberapa langkah yang harus dilakukan adalah menjaga kebersihan, memastikan asupan nutrisi seimbang, istirahat yang cukup, dan melakukan aktivitas fisik. Namun, dia mengingatkan, dalam sistem kekebalan tubuh manusia juga tak bisa sembarangan karena jika berlebihan dapat menyebabkan tubuh menjadi autoimun, seperti penyakit lupus. ”Optimalisasi sistem imun hanya bisa sampai tahap tertentu karena imunitas berlebih akan menyerang diri sendiri," ujar Ariani.

DINA ANDRIANI

Berita lainnya:
Jurus Optimalkan Daya Tahan Tubuh Anak
Ayah-Bunda, Bantu Anak Menjadi Pribadi Optimistis
Tempat-tempat yang Berpotensi Tularkan Penyakit ke Bayi